Sahabat Elibrary.
Bacaan syahadat menempati kedudukan penting dalam Islam, yakni sebagai rukun Islam yang pertama.
Bila rukun Islam diibaratkan dengan sebuah bangunan, maka bacaan syahadat merupakan fondasinya.
Bukti pentingnya kedudukan bacaan syahadat dalam Islam dapat dibuktikan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW.
Beliau menyebutkan dua kalimat syahadat sebagai perkara pertama yang membangun agama Islam.
Berikut bunyinya:
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci.” (HR Bukhari Muslim)
Syahadat secara etimologis mengandung makna kesaksian.
Artinya, bacaan syahadat merupakan kesaksian dan pengakuan yang diiringi dengan pemahaman.
Sehingga kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang muslim yang baik tidak hanya mengucapkan sekali saja ucapan syahadat, sebab setiap menunaikan shalat akan diulangi berkali-kali bacaan syahadat itu. ***
Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary.id
- detik.com