- Berasal dari DIY (Yogyakarta).
- Lahir 1890 di Yogyakarta, Indonesia.
- Meninggal 28 Februari 1929 di Yogyakarta, Indonesia.
- Meninggal di usia 39 tahun.
- Dimakamkan di Kuncen, Wirobraja, Yogyakarta.
- Pejuang Pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
- Seorang Tokoh Muhammadiyah yang serba bisa.
- Perunding dalam negosiasi untuk Perlindungan Jamaah Haji dari Nusantara (Indonesia, 1921- 1929).
- Membina kepanduan ”Hizbul Wathan” dan pernah pula memimpin PKU (Penolong Kesengsaraan Umat).
- Fahruddin dikenal pula sebagai pendiri percetakan Muhammadiyah.
- Untuk keperluan itu, mengumpulkan dana berupa saham seharga 25 gulden selembar.
- Dengan modal itu berhasil membeli alat-alat percetakan.
- Sampai sekarang percetakan itu masih ada dengan nama ”Percetakan Muhammadiyah”.
- Pada 1918 sampai dengan 1920 memimpin majalah ”Sri Diponegoro”.
- Surat kabar ini memiliki semboyan ”Pembela Bangsa” dengan lambangnya berupa gambar orang Indonesia sedang berkelahi dengan harimau.
- Fahruddin banyak pula menulis buku, antara lain ”Pan Islamisme, Kepentingan Pengajaran Agama Islam”, dan sebagainya.
- Bukunya yang mendapat perhatian besar ialah ”Kawan dan Lawan”.
- Atas usul Fahruddin, Muhammadiyah mendirikan ”Badan Penolong Haji” yang kemudian berubah nama menjadi ”Panitia Perbaikan Perjalanan Haji”.
Sumber dan Kontributor