elibrary.id

Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

Jin

Dikisahkan pada zaman Nabi Sulaiman AS, hiduplah seorang laki-laki bernama Fulan yang memiliki pohon yang sangat besar di sebelah rumahnya.

Ia tinggal bersama istrinya bernama Fulanah.

Di atas pohon tersebut terdapat burung merpati yang sedang bertelur.

Fulanah kemudian menyuruh Fulan untuk mengambil telur burung tersebut.

Induk merpati sedih setelah melihat telurnya telah diambil oleh Fulan.

Kemudian induk merpati segera terbang mengadukan kejadian tersebut kepada Nabi Sulaiman AS.

Nabi Sulaiman lalu mengundang Fulan ke istana dan menyuruhnya untuk bertobat.

setelah beberapa waktu berlalu, sang istripun kembali untuk menyuruh suaminya untuk mengambil anak burung tersebut. Namun sang laki-laki itu teringat akan janjinya, namun karena bujukan sang istri ia pun kembali melakukan perbuatan tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Fulanah menyuruh Fulan untuk kembali mengambil telur burung merpati di atas pohon di dekat rumahnya.

Awalnya, Fulan menolak permintaan Fulanah.

Fulan ingat dengan janjinya pada Nabi Sulaiman untuk tidak akan mengambil lagi telur-telur burung merapti di atas pohon itu.

Namun karena terus didesak oleh istrinya, akhirnya Fulan memenuhi permintaan istrinya.

Nabi Sulaiman merasa geram dengan perbuatan Fulan yang sudah mengikari janjinya.

Nabi Sulaiman kemudian menyuruh dua iblis untuk menjaga pohon besar itu.

Lalu Nabi Sulaiman berpesan kepada dua iblis itu, “Jika orang itu memanjat pohon itu lagi dan mengambil anak-anak burung dan telurnya, maka lemparkan ia dari atas pohon itu!”

Seelah sekian waktu, sang induk merpati pun kembali memiliki anak.

Ketika Fulan hendak memanjat pohon itu untuk mengambil anak-anak burung merpati, tiba tiba datanglah seorang peminta-minta.

Ternyata Fulan seorang yang baik hati.

Ia kemudian menyempatkan diri untuk bersedekah dengan memberikan segenggam makanan kepada peminta minta itu.

Setelah bersedekah, Fulan kembali memanjat pohon tersebut untuk mengambil anak-anak burung merpati itu.

Induk merpati kembali mengadu kepada Nabi Sulaiman tentang Fulan yang lagi-lagi mengambil anak-anaknya di sarang di atas pohon.

Nabi Sulaiman kemudian menegur kepada dua iblis yang sudah disuruhnya untuk menjaga pohon tersebut.

“Maafkan kami, Raja Sulaiman,” kata iblis. “Sebelum laki-laki itu memanjat pohon ia sempat bersedekah kepada seorang peminta- minta berupa segenggam makannan.”

“Ketika kami hendak meraih kaki Fulan untuk melemparkannya dari atas pohon, tiba-tiba Allah memerintahkan dua malaikat untuk mencekik dan melemparkan kami berdua hingga ke tempat yang jauh.”

Ternyata berkat sedekah itu, Allah SWT telah menyelamatkan Fulan dari rencana iblis akan melemparkannya dari atas pohon ke bawah tanah.

Padahal sedekah yang diberikan Fulan kepada seorang peminta-minta itu hanyalah segenggam makanan yang tidak terlalu besar nilainya.

Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima, kecuali yang baik, kecuali (Allah) Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka di tangan Allah Yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana seseorang di antara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya. ”

(HR. Muslim No. 1684). ***

Editor: Tim Redaksi

Sumber: infakyatim.id

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Pencarian

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn

Bahasan Terpopuler

Informasi Lainnya

Jelajah E-Library

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.