Bersaksi dengan “laa ilaaha illallah” harus dengan tujuh syarat. Tanpa syarat-syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya.
1. Mengetahui (‘Ilmu ) yang meniadakan kebodohan (jahl)
Artinya memahami makna dan maksudnya. Mengetahui apa yang ditiadakan dan apa yang ditetapkan, yang meniadakan ketidaktahuannya dengan hal tersebut.
2. Yakin (yaqin) yang meniadakan keraguan (syak)
Orang yang mengucapkannya harus meyakini kandungan syahadat itu. Jika ia meragukannya, maka sia-sia belaka kesaksiannya itu.
3. Menerima (Qabul) yang meniadakan penolakan (radd)
Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyembah Allah SWT semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
4. Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat (inqiyaad) yang meniadakan meninggalkan (tark)
5. Jujur (shidiq) yang meniadakan dusta (kadzib)
Yaitu mengucapkan kalimat syahadat dan hatinya juga membenarkannya. Jika lisannya mengucapkan, tetapi hatinya mendustakan, maka ia termasuk munafik dan pendusta.
6. Ikhlas yang meniadakan syirik
Yaitu membersihkan amal dari semua perbuatan syirik, riya’ atau sum’ah.
7. Kecintaan (Mahabbah) yang meniadakan kebencian (baghdha)
Yaitu mencintai kalimat syadatain serta isinya, juga mencintai orang-orang yang mengamalkannya.
Klik tombol unduh di bawah untuk mengunduh halaman buku di atas