Bagaimana Terjadinya Mata Air Zamzam?
Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim dari istrinya yang bernama Hajar.
Nabi Ismail lahir di Palestina.
Ketika Nabi Ismail masih kecil, Allah swt. memerintahkan Nabi Ibrahim membawa Nabi Ismail kecil dan ibunya ke suatu tempat yang kelak dinamai Kota Mekah.
Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, mereka tiba di sebuah lembah yang gersang dan tandus.
Setelah membuatkan gubuk sederhana, Nabi Ibrahim mematuhi perintah Allah swt. untuk kembali ke Palestina seorang diri.
Sepeninggal Nabi Ibrahim, kemudian Nabi Ismail kecil menangis karena kehausan dan kelaparan.
Bunda Hajar kebingungan.
Bekal makanan dan minuman pun sudah habis.
Tak ada sesuatu pun yang bisa dimakan atau diminum di tempat itu.
Air susunya pun tak bisa keluar lagi.
Bunda Hajar lalu berlari bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan bukit Marwah untuk mencari air.
Namun, usahanya sia-sia belaka.
Peristiwa inilah yang menjadi latar belakang ibadah sa’i dalam rangkaian ibadah haji.
Bunda Hajar yang kelelahan, akhirnya duduk termenung di Bukit Marwah dan memohon pertolongan Allah swt.
Di tengah keputusasaan Bunda Hajar, malaikat Jibril lalu datang menunjukkan adanya mata air tepat di tempat Nabi Ismail kecil mengentak-entakkan kakinya.
Bunda Hajar lalu menggali tempat itu hingga memancarkan air yang jernih.
Sambil menggali, Bunda Hajar berseru, “Zamzam! Zamzam!” yang artinya, “Berkumpullah! Berkumpullah!”
Air pun berkumpul menjadi sebuah mata air.
Bunda Hajar segera memberi Nabi Ismail kecil minum.
Tak lupa Bunda Hajar juga ikut minum.
Alhamdulillah, sekarang Bunda Hajar pun bisa menyusui lagi.
Setelah ada mata air zamzam, tempat yang kering kerontang itu pelan-pelan menjadi tempat yang subur. ***

Sumber dan Kontributor
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Judul buku: Kisah Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul
- Editor: www.elibrary.id
- Gambar: www.ebookanak.com
- Penerbit: Cikal Aksara