Kenapa Nabi Ibrahim Dibakar Raja Namrudz?

Ayah Nabi Ibrahim adalah seorang pembuat patung terkenal.

Azar nama ayah Nabi Ibrahim.

Ia dan penduduk di sekitar rumahnya pun masih menyembah patung.

Nabi Ibrahim berusaha mengajak mereka untuk beriman hanya kepada Allah swt.

Namun, ajakan Nabi Ibrahim tidak pernah mereka hiraukan.

Suatu hari, semua penduduk meninggalkan kota untuk melakukan sebuah upacara.

Nabi Ibrahim mendatangi tempat patung-patung milik penduduk Babilonia.

Nabi Ibrahim menghancurkan 72 patung dengan kapak dan hanya menyisakan satu patung yang paling besar.

Nabi Ibrahim lalu mengalungkan kapaknya di leher patung besar itu.

Sekembalinya ke kota, penduduk marah besar dan menuduh Nabi Ibrahim yang melakukan kerusakan itu.

Nabi Ibrahim membantah. “Mungkin patung besar itu yang melakukannya. Bukankah ada kapak di lehernya?” jawabnya.

Tentu saja penduduk tidak terima dengan jawaban Nabi Ibrahim tersebut.

Mereka lalu membawa Nabi Ibrahim ke hadapan Raja Namrudz.

Di hadapan raja dan para penduduk, Nabi Ibrahim berseru, “Jika kalian ingin tahu yang sebenarnya, coba tanyakan kepada patung besar itu. Ia tidak bisa menjawab bukan? Sadarlah kalian, patung itu tidak berdaya apa-apa. Jangankan memberi pertolongan, berbicara saja ia tak mampu.”

Mendengar jawaban Nabi Ibrahim, Raja Namrudz malah semakin murka.

Raja Namrudz menyuruh rakyatnya mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim.

Dengan pertolongan Allah swt., Nabi Ibrahim tidak terbakar sedikit pun.

Allah swt. mendinginkan api itu dengan menciptakan mata air dan menumbuhkan pohon delima di dekatnya.

Setelah peristiwa pembakaran itu, orang-orang tetap tidak mengikuti seruan Nabi Ibrahim.

Hanya Luth (keponakannya) dan Sarah (istrinya) yang menyatakan beriman kepada Allah swt. ***