Hingga beberapa lama, unta betina Nabi Shaleh itu hidup damai di tengah-tengah kaum Tsamud.
Susu segar yang dihasilkan unta betina Nabi Shaleh itu rupanya sangat menyehatkan bagi kaum Tsamud.
Namun, sifat dengki dan iri masih melekat di hati kaum Tsamud.
Mereka berpikir, bahwa unta betina Nabi Shaleh itu telah mengurangi jatah air sumur untuk ternak mereka.
Padahal, kenyataannya justru sebaliknya.
Dengan adanya unta Nabi Shaleh yang minum dari sumur tersebut, air sumur itu malah semakin melimpah ruah.
Bahkan air di sumur itu tetap melimpah saat musim panas.
Ya, kedengkian benar-benar telah merasuki jiwa dan akal pikiran mereka.
Mereka ingin melenyapkan unta betina Nabi Shaleh itu, tapi tak ada satu pun dari mereka yang berani melakukannya.
Unta betina Nabi Shaleh hidup dan merumput dengan tenang di padang rumput dekat sumur milik kaum Tsamud.
Hingga kemudian, seorang janda kaya raya membuat sayembara.
Barang siapa berani membunuh unta betina Nabi Shaleh, ia akan mendapat hadiah uang yang sangat banyak.
“Wah! Hadiah yang sangat menarik!” decak beberapa pemuda kaum Tsamud.
“Tapi, ancaman Shaleh itu juga tidak main-main. Apakah di antara kita ada yang berani menerima tantangan sayembara itu?”
Tak ada satu pun pemuda yang menjawab.
Mereka hanya saling pandang satu sama lain.
Mereka sadar bahwa mereka tak punya nyali untuk membunuh unta betina Nabi Shaleh.
Meskipun mereka tak suka dengan unta betina itu, tapi untuk membunuhnya, mereka masih berpikir seribu kali.
Namun, dua orang lelaki yaitu Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin Salif, tergiur dengan hadiah sayembara tersebut.
Tanpa pikir panjang, mereka membunuh unta betina Nabi Shaleh. ***

Sumber dan Kontributor
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Judul buku: Kisah Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul
- Editor: www.elibrary.id
- Gambar: www.ebookanak.com
- Penerbit: Cikal Aksara
- Naskah referensi: klik di sini