Suatu masa dalam kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab, terjadilah Tahun Abu.
Yaitu masyarakat Arab, mengalami masa paceklik yang amat berat.
Hujan tidak lagi turun.
Pepohonan mengering dan tidak terhitung hewan yang mati mengenaskan.
Tanah tempat berpijak hampir menghitam seperti abu.
Putus asa mendera di mana-mana.
Saat itu Khalifah Umar bin Khattab sang pemimpin menampilkan kepribadian sebagai seorang pemimpin yang penuh tanggung jawab.
Keadaan rakyat diperhatikannya dengan sepenuh hati.
Tanggung jawabnya dijalankan dengan sepenuh jiwa.
Setiap hari ia memerintahkan aparatnya menyembelih unta-unta potong dan menyebarkan pengumuman kepada seluruh rakyat.
Berbondong-bondong rakyat datang untuk makan.
Semakin pedih hatinya.
Saat itu, kecemasan menjadi kian memuncak.
Dengan hati gemetar, lidah kelunya berujar, “Ya Allah, jangan sampai umat Muhammad menemui kehancuran di tangan ini.”