Nabi Nuh AS, diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan tauhid kepada Bani Rasib, yang pada saat itu telah terjerumus ke dalam kesyirikan.
Bangsa ini hidup dengan menyembah berhala berupa patung-patung, yang mereka yakini akan memberikan mereka harta dan keberkahan.
Kaum Bani Rasib juga dikisahkan kerap melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
Pada awalnya, Bani Rasib adalah kaum yang beriman kepada Allah SWT.
Di antara mereka ada lima laki-laki saleh yang jadi panutan dan sangat dihormati oleh penduduk di sana.
Kelima orang tersebut bernama Wadd, Suwaa’, Yaghut, Yauq, dan Nasr.
Namun, saat kelimanya meninggal, orang-orang Bani Rasib ini merasa kehilangan, sehingga mereka kemudian membuatkan patung atau berhala kelima orang saleh tersebut.
Namun, semakin lama, perlakuan Bani Rasib ini malah semakin menyimpang pada ajaran Allah SWT.
Mereka menjadikan patung-patung tersebut sesembahan.
Bahkan, hingga beberapa generasi Bani Rasib telah kehilangan keimanan kepada Allah SWT.
Kesesatan Bani Rasib tersebut pun telah diperingati oleh Nabi Nuh AS, yang hidup di antara mereka untuk mengajak kembali beriman kepada Allah SWT.
Namun, ajakan Nabi Nuh AS tidak membuahkan hasil dan hanya sedikit pengikut Nabi Nuh AS pada saat itu.
Bahkan, Bani Rasib malah semakin tenggelam pada kesesatan dan kesombongan.
Pada saat Nabi Nuh AS mengajak orang-orang Bani Rasib untuk kembali ke jalan Allah SWT, Nabi Nuh malah mendapat hinaan dan dakwahnya dicemooh.
Tantangan berdakwah Nabi Nuh AS pun kian hari kian berat.
Hingga akhirnya, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat bahtera atau kapal yang sangat besar.
Kapal itu dibuat untuk menghindarkan Nabi Nuh AS dan orang-orang Bani Rasib dari bencana hebat.
Peringatan Nabi Nuh justru dianggap permainan oleh Bani Rasib.
Mereka tetap menentang Nabi Nuh.
“Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami!” seru mereka.
“Kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami!” teriak mereka dengan kesal.
“Maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar!” tantang mereka kepada Nabi Nuh.
Nabi Nuh kemudian menjawab, “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri.” ***
Pesan Kisah: Menyembah patung atau apapun itu menyembah selain Allah SWT, adalah termasuk perbuatan syirik yang tidak akan diampuni Allah SWT jika tidak segera bertobat.

Sumber dan Kontributor
- Olah data: elibrary.id
- Gambar: ebookanak.com
- https://www.orami.co.id/magazine/kisah-nabi-nuh