Dikisahkan Rasulullah Muhammad SAW saat pulang dari perjalanan Isra’ Miraj melihat Gunung Jabal Qaaf dengan pemandangan yang sangat indah.
Sinar biru yang membelah angkasa, membuat Nabi Muhammad SAW terpesona dengan keindahan itu.
Nabi pun akhirnya mengajak Malaikat Jibril mengunjungi tempat yang menakjubkan tersebut.
Dalam tafsir Al-Alusi, Gunung Jabal Qaaf diilustrasikan sebagai sebuah gunung yang tak tampak oleh mata manusia umumnya.
Hanya orang-orang pilihan yang bisa melihatnya.
Gunung itu jarang diketahui orang-orang.
Dalam tafsir itu, disebutkan bahwa gunung Jabal Qaaf memiliki 70 lapisan.
Ibnu Asyur mengatakan, warna biru langit merupakan pantulan cahaya Jabal Qaaf.
Sementara itu, Ibnu Abbas menyebutkan, Gunung Qaaf memiliki ukuran yang sangat besar dan bergerak mengelilingi bumi.
Meski berukuran sangat besar, tapi faktanya gunung ini juga misterius keberadaannya.
Seolah ada sebuah tabir yang menutupi mata manusia dari gunung ini.
Dalam Alquran sendiri, Jabal Qaaf diabadikan pada sebuah surat Qs Qaaf:1 “Qaaf Demi Alquran yang sangat mulia.”
Juga dikisahkan, dalam kitab Tafsir as-Shawi Qaf adalah satu gunung yang mengitari luasnya bumi.
Diceritakan, Raja Dzulkarnain pernah bertemu dengan gunung Qaf.
Pertemuan itu membuat Dzulkarnain ingin mengetahui banyak tentang rahasia Allah.
“Siapa Anda?” sapa Dzulkarnain.
“Aku adalah Qaf,” jawab Qaf.
“Gunung apa yang ada di sekitarmu?” tanya Raja Dzulkarnain.
“Adalah bukit. Tidak ada kota di dalamnya selain perbukitan. Jika Allah hendak mengguncangkan bukit itu, maka Allah memerintahkanku untuk menggoyangkan badanku, seketika bukit juga ikut berguncang dan bumi juga ikut berguncang,” jawab Qaaf.
Kemudian, Dzulkarnain menanyakan hal lain tentang keagungan Allah.
“Tuhan kita sangatlah Agung. Di belakangku ada sebuah hamparan tanah yang sangat luas sejauh perjalanan 500 tahun perjalanan.”
“Setiap 500 perjalanan akan menemukan gunung salju. Jika gunung salju tidak ada, niscaya bara api neraka akan semakin panas,” kata Gunung Qaf.
Peran gunung sendiri diagungkan dalam Alquran.
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu…,” (Qs Luqman: 10). ***
Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary.id
- ininnawa.id
- Tafakkur Fiddin