Ada seorang Yahudi ingin membuktikan kalau Muhammad adalah seorang calon nabi yang terjaga dari makanan haram.
Saat itu, Muhammad baru berusia 7 tahun dan tinggal di rumah pamannya, Abu Thalib.
Orang Yahudi itu mencuri seeekor ayam.
Kemudian memasaknya dengan sangat lezat.
Ia kemudian mengirimkan ayam itu kepada keluarga Abu Thalib.
“Aku harap Muhammad ikut makan dan mencicipi masakan daging ayam ini,” pikir si Yahudi itu.
Semua anggota keluarga Abu Thalib makan daging ayam itu, kecuali Muhammad.
Abu Thalib pun keheranan.
“Maaf, Paman. Daging ayam ini makanan haram karena hasil curian,” jelas Muhammad yang tahu dengan apa yang dilakukan si Yahudi itu.
Orang Yahudi kemudian mengambil seekor ayam tetangga dan akan membayarnya kemudian.
Setelah disembelih ayam itu pun dimasaknya dengan sangat lezat.
Mereka kembali mengirimkan daging ayam itu pada keluarga Abu Thalib.
Namun lagi-lagi, Muhammad tidak ikut makan daging ayam itu.
“Maaf, Paman. Aku tidak bisa ikut makan daging ayam ini karena hukumnya samar.”
Setelah itu, barulah orang Yahudi itu kini percaya.
Muhammad memang benar-benar seorang calon nabi yang sangat terjaga dari makanan haram atau pun samar. ***
Pesan Kisah
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Sumber dan Kontributor
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: ebookanak.com/Uci Ahmad Sanusi
- Penyunting: elibrary.id
- Penerbit: Cahaya Ilmu
