Perayaan Idul Adha diawali dengan salat dan mendengarkan ceramah di pagi hari.
Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Quran surat Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Artinya: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Adapun salat Idul Adha harus diawali dengan niat dengan membaca “Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa (Saya niat salat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala).
Kemudian, salat dilakukan dengan takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
Setelah itu, takbir 7 kali di rakaat pertama dan di antara takbir tersebut membaca doa
“سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ”
(Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.)
Setelah itu, salat seperti biasa.
Awali dengan membaca surat Al-Fatihah dan lanjutkan dengan surat lainnya.
Disunnahkan untuk membaca surat Qof, Al- Qomar, Al- A’la, atau surat Al-Gosiyah.
Kemudian dilanjutkan dengan ruku, sujud, duduk di antara dua sujud dan seterusnya.
Pada rakaat kedua, takbir sebanyak 5 kali dengan membaca doa yang sama di antara takbirnya.
Setelah itu melakukan bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.
Pada rakaat kedua ini disunnahkan membaca surat Al-Ghasyiyah.
Terakhir, tutup salat dengan mengucap salam.
Setelah salam, disarankan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu hingga selesai, sama seperti salat Idul Fitri.
Perayaan selanjutnya dilakukan dengan berkunjung ke teman dan keluarga untuk makan bersama.
Mereka biasanya mengucapkan selamat hari raya kepada satu sama lain. ***
Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary.id
- Konten: detik.com