Thalhah bin Ubaidillah dijuluki syahid yang masih hidup, karena pada saat perang Uhud Thalhah berperang dengan penuh keberanian.
Ia terus-menerus melindungi dan mendampingi Rasul dari serangan kafir Quraisy.
Sampai akhirnya Thalhah roboh dan jatuh pingsan.
Lebih dari 79 tebasan pedang, tusukan lembing, dan lemparan panah memenuhi tubuhnya.
Bahkan pergelangan tangannya sampai putus sebelah.
Karena terluka amat parah, Thalhah pun hampir dinyatakan gugur sebagai syuhada.
Namun, ternyata Allah masih memberikan usia panjang pada Thalhah.
Sehingga ia bisa kembali sembuh dari luka-lukanya tersebut.
Dari peristiwa itu, kemudian Rasul berkata, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi setelah mengalami kematiannya, maka lihatlah Thalhah….”
Thalhah termasuk sepuluh sahabat yang pertama masuk Islam.
Selama hidupnya ia tak pernah ingkar janji.
Ia dikenal kaya raya.
Suatu hari, ia sempat bingung dengan harta kekayaannya yang melimpah.
Kemudian atas saran istrinya seluruh hartanya itu disedekahkan pada fakir miskin.
Sehingga semua uang dan kekayaannya habis sampai tak tersisa sedikit pun.
Sejak itu Thalhah pun dijuluki “Thalhah si pengalir harta”, “Thalhah si dermawan” atau “Thalhah kebaikan dan kebajikan”.
Karena keistimewaan itulah Thalhah pun kelak akan menjadi tetangga Rasul di surga. ***
Pesan Hikmah untuk Ananda
Hanya Allah-lah satu-satunya yang menentukan hidup dan mati seseorang.

Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Kisah 33 Sahabat Utama Nabi
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: Aep Saepudin/ebookanak.com
- Penerbit: Cahaya Ilmu