Pada masa kecilnya, Abu Sufyan dan Rasulullah bersahabat sangat dekat.
Mereka disusukan oleh wanita yang sama, yaitu Halimatu Sa’diyah.
Selain itu mereka masih ada ikatan keluarga.
Abu Sufyan adalah sepupu Rasulullah.
Abu Sufyan dikenal mahir menunggang kuda dan penyair berimajinasi tinggi.
Setelah masuk Islam, hari-harinya diisi dengan ibadah.
Siang malam ia membaca, mempelajari hukum-hukum, dan merenungi segala apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Ia berpaling dari kemewahan dunia dan menyerahkan sepenuh jiwa pada Allah Swt.
Suatu waktu, Rasulullah melihat Abu Sufyan sedang shalat dan berdoa di dalam masjid.
Kemudian Rasul berkata pada istrinya, Aisyah, “Dialah yang pertama masuk masjid dan yang paling terakhir keluar. Pandangannya tidak pernah beranjak dan tetap menunduk ke tempat sujud. Dialah ketua pemuda di surga….”
Tiga hari menjelang wafatnya, Abu Sufyan sempat menggali lubang kubur untuk dirinya sendiri.
Sesaat sebelum wafat, ia masih sempat berpesan pada keluarganya, “Janganlah kalian sekali-kali menangisi. Demi Allah, aku tidak berdosa sedikit pun sejak aku masuk Islam….”
Pesan Hikmah untuk Ananda
Isilah hari-hari kita dengan memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Kisah 33 Sahabat Utama Nabi
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: Aep Saepudin/ebookanak.com
- Penerbit: Cahaya Ilmu
