Suatu malam, saat Rasulullah Saw. dan pasukan muslim berada di suatu tempat.
Rasul menyuruh Ammar bin Yasir dan ‘Abbad bin Bisyir untuk berjaga pada malam itu.
Abbad bin Bisyr dan Ammar bin Yasir berjaga secara giliran.
Karena melihat Ammar kelelahan, Abbad berjaga duluan.
Di tengah tugas berjaga tersebut, Abbad kemudian melakukan shalat malam dan Ammar beristirahat.
Namun saat ia sedang shalat khusuk.
Tiba-tiba… ada musuh datang menyelinap dan memanahnya.
Abbad tidak menghentikan shalatnya, ia hanya mencabut panah itu dari lengannya dan kembali meneruskan shalatnya.
Kemudian si musuh kembali memanah dan mengenai anggota badannya.
Seperti panah pertama, Abbad bin Bisyr tetap melanjutkan shalatnya.
Ia kemudian mencabut panah itu.
Selang beberapa lama, Abbad bin Bisyr kembali dipanah.
Abbad bin Bisyr tetap melanjutkan shalat sampai selesai.
Abbad bin Bisyr kini sudah tak tahan lagi menahan sakitnya.
Ia pun segera membangunkan Ammar.
Tentu saja Ammar kaget setelah melihat kondisi Abbad yang sudah berlumuran darah dan hampir pingsan….
“Kenapa tadi engkau tidak membangunkan aku saat engkau terpanah yang pertamakali?” tanya Ammar sambil segera menolong Abbad.
“Lebih baik aku mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu…. Ayat-ayat tersebut sungguh membuatku terharu….Dan aku juga tidak ingin menyia-nyiakan pos penjagaan yang ditugaskan Rasulullah….” jawab Abbad lirih. ***
Pesan Hikmah untuk Ananda
Shalatlah dengan penuh kekhusukan agar ibadah shalat kita diterima Allah.

Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Kisah 33 Sahabat Utama Nabi
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: Aep Saepudin/ebookanak.com
- Penerbit: Cahaya Ilmu