Sebelum sumur zamzam ditemukan, Abdul Muthalib mengambil air dari sumur-sumur dari tempat yang jauh di luar kota Mekah untuk kebutuhan air bagi para jamaah haji.
Suatu hari, Umayyah bin Abdusy Syams menceritakan kisah Madhadh bin Amru Al-Jurhumi yang telah menimbun sumur zamzam.
Abdul Muthalib berdoa kepada Allah agar bisa menemukan kembali mata air itu.
Ketika Abdul Muthalib tidur di Hijir Ismail (sebelah utara Kabah), ia berkali-kali bermimpi didatangi seseorang dan disuruh menggali sumur zamzam.
Lokasi sumur tersebut terletak hanya beberapa meter dekat Kabah, di antara dua tiang yang biasa digunakan untuk menyembelih hewan kurban.
Setelah menggali batuan dan pasir, ia menemukan dinding sumur.
Dari situ, ia semakin yakin kalau yang sedang ia gali adalah sumur zamzam.
Setelah menggali beberapa meter, ia menemukan barang berharga berupa emas, pedang, dan baju perang dari besi.
Setelah ia menggali lebih dalam, akhirnya Abdul Muthalib menemukan mata air zamzam yang memancar dari celah-celah bebatuan.
Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary.id
- kompas.com
- bobo.grid.id