Qur’an Quiz Series Surah Al-Baqarah Ayat 26–30: Perumpamaan Nyamuk, Ujian Keimanan, dan Kisah Nabi Adam sebagai Khalifah di Bumi

Master E-Library
28 Okt 2025
Quispedia

Buy Ebook

Qur’an Quiz Series Al-Baqarah Ayat 26-30

Progress Quiz 0%

Skor: 0/12

Pertanyaan 1

Apa maksud Allah membuat perumpamaan dengan seekor nyamuk dalam ayat 26?

A. Untuk menakuti orang kafir

B. Untuk menguji siapa yang beriman dan siapa yang sombong

C. Untuk menjelaskan kebesaran makhluk besar saja

D. Untuk menunjukkan nyamuk adalah hewan terpenting

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Menurut Tafsir As-Sa’dī, Allah menggunakan nyamuk sebagai contoh agar manusia memahami bahwa kebenaran bisa datang dari hal kecil maupun besar. Orang beriman memahami hikmahnya, sedangkan orang kafir justru meremehkannya.

Pertanyaan 2

Mengapa orang kafir menolak perumpamaan dari Allah dalam ayat 26?

A. Karena mereka tidak mengerti bahasa Arab

B. Karena mereka sombong dan tidak mau menerima kebenaran

C. Karena perumpamaan itu terlalu sulit

D. Karena mereka belum mendengar ayat tersebut

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Tafsir Al-Qurthubi menjelaskan bahwa penolakan orang kafir berasal dari kesombongan hati. Mereka merasa lebih pintar dari kebenaran yang datang dari Allah, sehingga mereka kehilangan petunjuk.

Pertanyaan 3

Siapakah yang disesatkan Allah dalam ayat 26?

A. Semua manusia tanpa terkecuali

B. Hanya orang-orang beriman

C. Hanya orang-orang yang fasik

D. Para malaikat

✅ Jawaban: C

Pembahasan: Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Allah tidak menyesatkan siapa pun kecuali orang yang telah memilih jalan kefasikan — yaitu mereka yang tahu kebenaran tapi menolaknya dengan hati keras.

Pertanyaan 4

Apa arti “fasik” yang disebut dalam ayat 27?

A. Orang yang terlalu banyak berdoa

B. Orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah

C. Orang yang tidak tahu apa-apa

D. Orang yang hidup di desa

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Fasik berasal dari kata fasaqa yang berarti keluar dari ketaatan. Menurut Tafsir As-Sa’dī, orang fasik adalah mereka yang melanggar janji dengan Allah, memutus tali silaturahmi, dan membuat kerusakan di bumi.

Pertanyaan 5

Apa yang dimaksud dengan “janji dengan Allah” dalam ayat 27?

A. Perjanjian antara manusia dan jin

B. Perjanjian keimanan dan pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan

C. Perjanjian antara Nabi dan para malaikat

D. Perjanjian dagang antar manusia

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa janji dengan Allah merujuk pada pengakuan manusia saat di alam ruh bahwa Allah adalah Tuhan mereka (QS Al-A’raf:172). Orang fasik melanggar janji ini dengan tidak beriman.

Pertanyaan 6

Apa akibat bagi orang yang memutus tali silaturahmi seperti disebut dalam ayat 27?

A. Mereka mendapat kedamaian dunia

B. Mereka dijauhkan dari rahmat Allah

C. Mereka mendapat pahala besar

D. Mereka menjadi pemimpin

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Dalam Tafsir Al-Qurthubi, disebutkan bahwa Allah tidak mencintai orang yang memutus hubungan dengan kerabat. Mereka akan dijauhkan dari rahmat dan keberkahan.

Pertanyaan 7

Dalam ayat 28, Allah menegaskan bukti kekuasaan-Nya dengan menyebut apa?

A. Pergantian siang dan malam

B. Penciptaan manusia dari tiada, lalu mati, kemudian dibangkitkan kembali

C. Turunnya hujan dan tumbuhan hijau

D. Terjadinya bencana alam

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menegaskan bukti kekuasaan Allah yang paling nyata: manusia diciptakan dari tiada, lalu mati, lalu dihidupkan kembali untuk dibangkitkan di akhirat.

Pertanyaan 8

Apa makna “kemudian kamu akan dikembalikan kepada-Nya” dalam ayat 28?

A. Kematian tanpa kebangkitan

B. Manusia akan kembali kepada Allah untuk dihisab

C. Manusia akan hilang selamanya

D. Manusia berpindah ke dunia lain

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Menurut Tafsir As-Sa’dī, kalimat ini menegaskan adanya kehidupan akhirat. Semua manusia akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan amalnya.

Pertanyaan 9

Dalam ayat 29, apa yang Allah ciptakan untuk manusia di bumi?

A. Gunung dan laut saja

B. Semua yang ada di bumi sebagai fasilitas kehidupan

C. Hewan dan pepohonan saja

D. Hanya tanah dan udara

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Tafsir Ibnu Katsir menyebut bahwa Allah menciptakan seluruh isi bumi—baik tumbuhan, hewan, air, maupun udara—sebagai sarana hidup dan bukti kasih sayang-Nya kepada manusia.

Pertanyaan 10

Apa makna penting dari ayat 30 tentang penciptaan Nabi Adam?

A. Adam diciptakan tanpa tujuan

B. Adam ditugaskan sebagai khalifah (pemimpin) di bumi

C. Adam adalah malaikat penjaga bumi

D. Adam diciptakan untuk tinggal di langit saja

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Menurut Tafsir Ibnu Katsir dan As-Sa’dī, Allah menciptakan Nabi Adam sebagai khalifah, yaitu pemimpin dan pengatur di bumi dengan amanah menjaga kebaikan dan mencegah kerusakan. Malaikat sempat bertanya karena khawatir manusia akan berbuat kerusakan, tetapi Allah mengetahui hikmah yang lebih besar.

Pertanyaan 11

Mengapa malaikat bertanya tentang penciptaan manusia dalam ayat 30?

A. Karena malaikat iri kepada manusia

B. Karena malaikat ingin tahu hikmah Allah menciptakan makhluk yang bisa berbuat dosa

C. Karena malaikat belum pernah melihat manusia

D. Karena malaikat ingin menggantikan Adam

✅ Jawaban: B

Pembahasan: Tafsir Al-Qurthubi menjelaskan bahwa pertanyaan malaikat bukanlah penentangan, melainkan rasa ingin tahu. Mereka tahu manusia bisa berbuat dosa, tetapi Allah menjelaskan bahwa ada hikmah besar di balik penciptaan itu.

Pertanyaan 12

Apa yang Allah jawab saat malaikat mempertanyakan penciptaan Adam?

A. “Aku lebih tahu apa yang kamu tidak ketahui.”

B. “Aku tidak jadi menciptakan manusia.”

C. “Aku akan mengganti manusia dengan jin.”

D. “Aku akan membiarkan mereka tanpa aturan.”

✅ Jawaban: A

Pembahasan: Allah menjawab dengan hikmah agung sebagaimana disebut dalam Tafsir Ibnu Katsir: bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui malaikat — termasuk adanya para nabi, orang saleh, dan keturunan baik dari manusia.

🎉 Quiz Selesai!

0/12

Terima kasih telah mengikuti Qur’an Quiz Series Al-Baqarah Ayat 26-30!

Qur’an Mini – Al-Baqarah 26-30

⭐

🌙

✨

⭐

🌟

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ

Transliterasi: Innallāha lā yastaḥyī ay yaḍriba maṡalam mā ba’ūḍatan famā fauqahā, fa’ammal- lażīna āmanū faya’lamūna annahul-ḥaqqu mir rabbihim, wa ammal-lażīna kafarū fayaqūlūna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā(n), yuḍillu bihī kaṡīraw wa yahdī bihī kaṡīrā(n), wa mā yuḍillu bihī illal-fāsiqīn(a).

🦟 Arti: “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil darinya. Maka orang-orang yang beriman mengetahui bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata, ‘Apa maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?’ Dengan perumpamaan itu, Allah menyesatkan banyak orang dan memberi petunjuk banyak orang, dan Dia tidak menyesatkan kecuali orang-orang fasik.”

📚 Tafsir Storytelling

Allah memberi pelajaran lewat contoh yang kecil — seperti nyamuk. Bagi orang beriman, hal itu menambah keimanan. Tapi bagi orang kafir, mereka malah mengejek. Allah ingin menunjukkan bahwa siapa pun yang sombong akan tersesat, sedangkan hati yang tunduk akan mendapat petunjuk.

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

Transliterasi: Allażīna yanquḍūna ‘ahdallāhi mim ba’di mīṡāqih(ī), wa yaqṭa’ūna mā amarallāhu bihī ay yūṣala wa yufsidūna fil-arḍ(i), ulā’ika humul-khāsirūn(a).

⚖️ Arti: “Mereka yang melanggar janji Allah setelah diikrarkan, memutuskan hubungan yang Allah perintahkan untuk disambung, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang merugi.”

📚 Tafsir Storytelling

Orang fasik melanggar janji kepada Allah dan merusak bumi. Mereka tidak mau menjaga kebaikan atau persaudaraan. Allah menyebut mereka “orang-orang yang rugi,” karena menukar kebenaran dengan kesenangan sesaat.

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْ ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Transliterasi: Kaifa takfurūna billāhi wa kuntum amwātan fa’aḥyākum, ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum ṡumma ilaihi turja’ūn(a).

🔄 Arti: “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian mematikanmu dan menghidupkanmu kembali, lalu kepada-Nya kamu dikembalikan?”

📚 Tafsir Storytelling

Allah mengingatkan manusia tentang asal-usulnya: dulu kita tidak ada, lalu Allah menciptakan kita, dan nanti kita akan dibangkitkan. Ayat ini menegaskan kekuasaan Allah yang sempurna dalam memberi dan mengambil kehidupan.

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِي الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰۤى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Transliterasi: Huwal-lażī khalaqa lakum mā fil-arḍi jamī’ā(n), ṡummastawā ilas-samā’i fasawwāhunna sab’a samāwāt(in), wa huwa bikulli syai’in ‘alīm(un).

🌍 Arti: “Dialah yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit dan menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

📚 Tafsir Storytelling

Allah menciptakan bumi untuk manusia agar kita bisa hidup, belajar, dan beribadah di dalamnya. Langit pun Allah ciptakan dengan sempurna, tujuh lapis beraturan. Semua itu bukti kebesaran dan ilmu-Nya yang tiada batas.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Transliterasi: Wa iż qāla rabbuka lil-malā’ikati innī jā’ilun fil-arḍi khalīfah(tan), qālū ataj’alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikud-dimā'(a), wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak(a), qāla innī a’lamu mā lā ta’lamūn(a).

👑 Arti: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau akan menjadikan orang yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih memuji-Mu?’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'”

📚 Tafsir Storytelling

Inilah kisah awal penciptaan manusia. Malaikat heran mengapa manusia diberi tanggung jawab besar, padahal bisa berbuat salah. Tapi Allah tahu bahwa di antara manusia ada yang saleh, berilmu, dan menjadi khalifah yang membawa rahmat di bumi.

Beli & Download

Qur’an Stories – Kisah Nyamuk & Khalifah

🌟 Qur’an Stories 🌟

Surah Al-Baqarah Ayat 26-30

✨ ⭐ ✨

0/5

🦟

🌿 Kisah Nyamuk Kecil yang Punya Makna Besar

Suatu hari, Allah memberi pelajaran lewat contoh yang kecil sekali — seekor nyamuk! Ada orang-orang beriman yang langsung memahami maknanya. Mereka berkata dalam hati, “Subhanallah, betapa dalam makna yang Allah ajarkan, bahkan lewat makhluk sekecil ini!”

Namun, orang-orang yang sombong justru menertawakannya. “Mengapa Allah mencontohkan nyamuk? Apa maksudnya?” kata mereka.

🔹 Pesan Ayat:

Orang yang beriman akan memahami makna di balik setiap ciptaan Allah, sedangkan orang sombong akan menolak dan tersesat karena hatinya tertutup.

🤝

🌾 Janji yang Dilanggar dan Hati yang Keras

Ada pula orang-orang yang melanggar janji kepada Allah. Dulu, mereka berjanji akan taat dan menjaga kebaikan, tapi kemudian mereka memutus tali silaturahmi, menyebarkan kebencian, dan merusak bumi.

Allah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang rugi. Rugi, karena mengganti kasih sayang dengan kejahatan. Rugi, karena melupakan janji dengan Tuhannya sendiri.

🔹 Pesan Ayat:

Anak-anak Muslim harus selalu menepati janji, menjaga hubungan baik, dan tidak membuat kerusakan di mana pun berada.

🌙

🌙 Kisah tentang Hidup dan Mati

Allah lalu bertanya dengan penuh keagungan, “Mengapa kalian kufur kepada Allah, padahal dahulu kalian tidak ada, lalu Aku hidupkan kalian, kemudian Aku matikan dan hidupkan lagi?”

Ayat ini mengajak kita untuk merenung. Sebelum lahir, kita belum ada. Lalu Allah memberi kehidupan, memberi napas, memberi waktu belajar, memberi kesempatan untuk berbuat baik. Dan suatu saat nanti, semua akan kembali kepada-Nya.

🔹 Pesan Ayat:

Hidup ini adalah amanah. Kita diciptakan bukan tanpa tujuan — tapi agar beribadah dan menjadi manusia yang bermanfaat.

☁️

☁️ Pencipta Langit dan Bumi

Allah menciptakan segala yang ada di bumi untuk manusia. Gunung, laut, hewan, tumbuhan, dan udara — semuanya diciptakan agar manusia bisa hidup dan bersyukur.

Setelah itu, Allah membentuk tujuh lapis langit yang sangat indah dan tertata rapi. Setiap langit memiliki tugas dan makhluknya sendiri, semua tunduk kepada perintah Allah. Tak satu pun yang terjadi kecuali dengan izin-Nya.

🔹 Pesan Ayat:

Cintailah bumi dan langit yang Allah ciptakan. Jagalah alam semesta dengan penuh tanggung jawab, karena semuanya adalah amanah dari Tuhan.

👑

👑 Manusia Menjadi Khalifah di Bumi

Kemudian Allah berbicara kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di bumi.”

Para malaikat pun bertanya, “Ya Allah, apakah Engkau akan menciptakan makhluk yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah? Sedangkan kami selalu bertasbih memuji-Mu.”

Allah menjawab dengan lembut, “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”

🔹 Pesan Ayat:

Allah percaya manusia bisa menjadi penjaga bumi yang bijak, bukan perusak. Karena itu, setiap anak Muslim punya tanggung jawab untuk membawa kebaikan ke mana pun mereka berada.