Abdullah bin Salam adalah kepala pendeta Yahudi yang masuk Islam.
Setiap ucapannya selalu menarik perhatian orang.
Ia juga terkenal ramah dan amat menyenangkan hati.
Sehingga orang-orang pun sering memanggilnya penduduk surga.
Pada suatu malam, ia bermimpi.
Seorang laki-laki datang menemuinya seraya menyuruhnya bangun dan mengajaknya pergi.
“Ayo, ikuti aku!”
Saat itu ia melarang Abdullah untuk berjalan di sebelah kiri.
“Engkau harus melewati jalan di sebelah kanan yang terang-benderang.”
Abdullah pun kemudian mengikuti jalan yang terang itu.
Ia pun tiba di sebuah taman yang subur, luas, dan penuh dengan pohon-pohon hijau yang indah.
Di tengah-tengah taman terdapat sebuah tiang besi.
Tiang besi itu tertancap di tanah dan ujungnya sampai ke langit.
Di puncaknya terdapat sebuah aula berlapis emas.
Abdullah lalu memanjat tiang itu dan sampai di aula berlapis emas.
Esok paginya, mimpi itu diceritakan pada Rasulullah saw.
Lalu beliau menjelaskan, “Jalan sebelah kiri itu adalah jalan ke neraka. Sementara jalan di sebelah kanan adalah jalan menuju surga. Taman itu melambangkan agama Islam. Tiang yang terpancang di tengah taman itu berarti tiang agama. Sedangkan aula berlapis emas itu berarti pegangan yang kokoh dan kuat. Agar engkau selamat, hendaklah engkau selalu berpegangan padanya hingga akhir hidupmu….”
Pesan Hikmah untuk Ananda
Jadilah orang yang ramah sehingga banyak disenangi orang lain.
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Kisah 33 Sahabat Utama Nabi
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Gambar: Aep Saepudin/ebookanak.com
- Penerbit: Cahaya Ilmu
