Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Doa Zakariya Agar Mendapatkan Keturunan Penjaga Maryam
Nabi Zakariya dan Nabi Yahya yang masih bayi (Gambar freebibleimages.org).jpg

Doa Zakariya Agar Mendapatkan Keturunan Penjaga Maryam

Table of Contents

Sedari kecil Maryam tinggal di dalam mihrab di bawah pengawasan pamannya, Zakariya.

Setiap hari Maryam berdoa kepada Allah sambil menyucikan dirinya.

Sebagaimana ibunya yang ahli ibadah, Maryam tumbuh sebagai ahli ibadah juga.

Hari demi hari, Maryam tumbuh dewasa.

Setiap kali Zakariya menemui Maryam selalu didapatkan makanan terhidang di sisi Maryam, buah-buahan yang tidak ada pada musimnya.

Tentu saja hal ini menimbulkan keheranan bagi Zakariya.

Ia pun bertanya kepada Maryam, dari manakah makanan ini berasal?

Karena sehari-hari Maryam berada dalam mihrab tidak pernah keluar dari tempat tersebut.

Maryam menjawab, “Itu dari Allah.”

Nabi Zakariya dan Nabi Yahya (Gambar freebibleimages.org)
Nabi Zakariya dan Nabi Yahya yang masih kecil. (Gambar: freebibleimages.org)

Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Melihat buah-buahan yang tersaji bukan pada musimnya, Allah juga punya kuasa untuk memberi anak meski usia Zakariya telah uzur.

Keinginan Zakariya untuk memiliki keturunan dan rasa kasihnya terhadap Maryam terus merasuki pikirannya.

Bagaimanakah kelak Maryam jika Zakariya sudah tiada?

Ia mengkhawatirkan Maryam.

Bagaimana pun Maryam adalah perempuan.

Maka di tengah malam nan syahdu saat semua orang terlelap dalam tidurnya, Zakariya berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut dan lirih.

Mendengar doa tulus dan ikhlas dari Zakariya, maka Allah mengabulkan permohonannya.

Didatangkanlah malaikat untuk memberitakan kepadanya tentang kelahiran Yahya, yaitu “Seorang yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya. Dialah seseorang yang membenarkan firman Tuhannya, menjadi panutan, berkemampuan menahan diri dari hawa nafsu, dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”

Mendengar kabar dari malaikat bukan main gembira hati Zakariya.

Namun terbersit keraguan bagaimana seorang tua seperti dirinya bisa memiliki keturunan?

Waktu itu usia Zakariya 90 tahun.

Allah menjawab keraguan Zakariya dengan mengatakan bahwa ketetapan tersebut telah ada sejak sebelum Zakariya memiliki wujud seperti saat ini.

Zakariya merasa telah berkata tak pantas kepada Allah karena mempertanyakan kuasa Allah.

Maka, Zakariya puasa bicara selama 3 hari.

Ia mengisyaratkan umatnya untuk memperbanyak tasbih di pagi dan petang hari.

Nabi Zakariya dan Nabi Yahya yang masih bayi (Gambar freebibleimages.org).jpg
Nabi Zakariya menyambut kelahiran Yahya dengan penuh syukur tiada terkira. (Gambar: freebibleimages.org)

Sumber dan Kontributor

titikdua.net

Informasi Post

Bahasa

:

field_6213439005972
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.