Pujaan Gadis-gadis Mekah
Mush’ab bin Umair adalah seorang keturunan bangsawan Quraisy yang memiliki fisik tinggi, berkulit putih, dan berparas tampan.
Dulu sebelum memeluk Islam, ia biasa hidup mewah dan manja.
Karena ketampanannya, ia menjadi pujaan gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan.
Beruntung setelah memeluk Islam, ia menjadi salah satu di antara sahabat utama Rasulullah Saw yang ditempa dengan keimanan dan keislaman yang kuat.
Kisah Keislaman Mush’ab bin Umair
Ibunya amat murka mengetahui Mushab memeluk Islam.
Ibunya kemudian memenjarakan Mushab di sebuah tempat terpencil.
Lalu Mushab diusir dan tidak lagi dianggap sebagai anak kandungnya.
Hidup Mushab pun terlunta-lunta.
Kemewahan dan semua pemberian orang tuanya kini tidak lagi bisa ia nikmati.
Namun Mush’ab lebih memilih hidup miskin dan sengsara, demi cintanya pada Allah Swt.
Duta Pertama Rasulullah
Tapi sungguh beruntung.
Hilangnya kemewahan dunia pada dirinya, justru meningkatkan pengabdiannya pada Allah dan Rasul-Nya.
Bahkan ia pernah diutus menjadi salah seorang duta pertama Rasul untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat Madinah.
Dengan sifat zuhud, kejujuran, dan kesungguhan hati, maka ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah, hingga mereka berbondong-bondong memeluk Islam.
Keberanian Mush’ab bin Umair
Saat terjadi Perang Uhud antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M.
Mush’ab bin Umair ditunjuk Rasulullah Saw sebagai pembawa bendera perang.
Saat barisan Kaum Muslimin pecah, datanglah seorang musuh berkuda dan menebas tangan kanan Mush’ab hingga putus.
Saat itu Mush’ab berseru, “Muhammad adalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul!” dan dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindungi bendera itu.
Kemudian musuh pun menebas tangan kirinya hingga putus juga.
Mush’ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraih bendera ke dadanya sambil berseru, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul!”
Lalu orang berkuda itu menyerangnya kembali dengan tombak tiga kali, dan menusukkannya hingga tombak itu pun patah.
Mush’ab pun gugur sebagai syuhada dalam perang Uhud itu. ***
Pesan Kisah:
Hilangnya kemewahan dunia pada dirinya, justru meningkatkan pengabdiannya pada Allah dan Rasul-Nya.

Sumber dan Kontributor
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Judul buku: 100 Tokoh Teladan Muslim
- Gambar: ebookanak.com/Uci Ahmad Sanusi
- Olah konten: elibrary.id
- Penerbit: Qultum Media