Pada dasarnya, iman berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan sebagai ‘percaya’.
Namun, pengertian iman secara istilah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan serta mengamalkan dengan perbuatan.
Jadi tidak hanya menghafalkan keenam rukun iman, namun kita perlu membenarkan hati kita bahwa Allah itu ada dengan segala keagungannya.
Lalu mengucapkannya dengan lisan yang diucapkan pada kalimat syahadat serta diamalkan perintah-Nya serta menghindari larangan-Nya di dunia nyata.
Setelah kita melakukan ketiga-tiganya maka kita dapat tergolong sebagai orang yang beriman.
Selain itu, terdapat dalil naqli di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 163 yang berbunyi :
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary.id
- saintif.com