elibrary.id

Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

Al Ghazali Berkelana dan Mengasingkan Diri (Gambar pinterest.com via republika.co.id)
Al Ghazali Berkelana dan Mengasingkan Diri

Pada tahun 488 hijriyah, Al Ghazali memilih keluar dari madrasah.

Dia menyerahkan tugas mengajarnya kepada saudaranya yang bernama Ahmad.

Sebetulnya para murid dan masyarakat merasa keberatan dengan keputusannya mundur.

Apalagi belum ada orang yang ilmunya setara dengannya pada saat itu.

Tapi apa hendak dikata, mereka tidak bisa mencegahnya, sebab Al Ghazali memiliki tujuan yang lebih mulia.

Al Ghazali lantas meninggalkan kampung halamannya karena ingin menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu lagi.

Di Tanah Haram dan di setiap daerah yang dilewati, Al Ghazali selalu mengikuti pengajian ulama yang biasanya diadakan di pelataran masjid.

Selain itu, dia menyempatkan diri menziarahi tempat-tempat suci, khususnya makam ulama dan orang-orang saleh.

Baca juga:  Hikmah Kemenangan Idulfitri: Kemenangan Melawan Hawa Nafsu

Bahkan, dia mengasingkan atau menjauhkan diri dari hiruk pikuk persoalan kehidupan dunia.

Hidupnya hanya berkutat di sekitar masjid dan majelis pengajian.

Setiap detik waktunya dimanfaatkan untuk belajar, berzikir kepada Allah SWT sembari terus membersihkan batin dan pikirannya.

Menjelang tahun 492 hijriyah, Al Ghazali kembali ke tanah kelahirannya dari perantauannya.

Dia langsung mendapat tawaran jabatan penting dari seorang raja, namun ditolaknya secara baik-baik.

Al Ghazali kemudian mendirikan madrasah di samping rumahnya dan membangun asrama untuk para sufi.

Banyak anak-anak yang datang untuk belajar kepadanya.

Tidak sedikit pula dari masyarakat yang meminta saran, nasihat, dan doanya.

Dengan senang hati Al Ghazali menerima kehadiran mereka.

Baca juga:  Aku Cinta Rasul: Nabi Adam Manusia Pertama Penghuni Bumi (3)

Praktis, sehari-hari waktunya dihabiskan untuk mengajar murid-murid dan membagi ilmunya.

Selain itu, dia senang membaca Al-Quran hingga khatam, shalat malam, merenung (bertafakur), banyak menulis kitab, puasa sunah, dan melakukan ibadah lainnya. ***

Sumber dan Kontributor

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Pencarian

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn

Bahasan Terpopuler

Informasi Lainnya

Jelajah E-Library

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.

Gerakan Indonesia Pintar

Dukung Gerakan Indonesia Pintar untuk membantu jutaan anak Indonesia mendapatkan akses bacaan gratis berkualitas.

Logo Gerakan Indonesia Pintar