Ada dua ekor tikus yang bersahabat.
Bernama Tikus Kota dan Tikus Desa.
Seperti namanya, Tikus Kota tinggal di kota, sedangkan Tikus Desa tinggal di desa.
Suatu hari, Tikus Kota berkunjung ke rumah Tikus Desa.
Ia bercerita banyak tentang kehidupan di kota yang serba enak dan tidak perlu bekerja keras.
Setelah mendengar cerita Tikus Kota seperti itu, Tikus Desa jadi ingin ikut mencoba pergi ke kota.
“Dengan senang hati, aku akan mengajakmu tinggal di rumahku di kota,” kata Tikus Kota.
Pada awalnya, memang Tikus Desa sangat kagum dan senang tinggal bersama Tikus Kota.
Tapi kemudian, ternyata, Tikus Kota itu tinggal di sebuah rumah orang kaya.
Pantas saja di rumah itu selalu tersedia makanan dan minuman serba enak yang melimpah.
Namun, setiap saat kehidupan mereka selalu terancam dengan seekor kucing besar dan pemilik rumah yang siap menerkam dan menangkap mereka.
Setelah berpikir panjang, Tikus Desa kemudian berkata kepada Tikus Kota. “Di desa, aku mencari makanan sendiri, tanpa harus mencuri seperti ini. Memang lebih capek dan makanannya sederhana dan sedikit. Tapi, di desa hidupku jauh lebih aman dan bahagia.”
Esoknya, Tikus Desa pun kembali ke desa.
Sejak saat itu, ia tak lagi tergoda dengan kesenangan di kota.***
Pesan Cerita
Lebih baik hidup dengan kejujuran dan kesederhanaan, daripada hidup dalam kemewahan tetapi dihantui terus rasa bersalah dan berdosa.

Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: 101 Dongeng Dunia Terpopuler
- Ulangkisah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi (ebookanak.com)
- Penerbit: Transmedia Pustaka