Ketika Rasulullah bersama pasukan muslimin sedang mengepung benteng Yahudi, seorang penggembala kambing berkulit hitam ingin bergabung dengan pasukan muslim dan masuk Islam.
Kemudian, ia menghadap Rasulullah dan memperkenalkan diri sebagai seorang penggembala yang bekerja pada seorang Yahudi penduduk Khaibar.
Rasulullah pun mempersilakannya mengucapkan dua kalimat syahadat dan menerima keislamannya.
Si penggembala itu bingung bagaimana caranya ia mengembalikan kambing-kambing gembalaannya kepada pemiliknya.
“Lemparkanlah batu-batu kerikil ke muka kambing-kambing itu, mereka pasti akan kembali kepada pemiliknya,” kata Rasulullah.
Si penggembala mengambil segenggam batu kerikil, lalu melemparkannya ke muka kambing-kambing gembalaannya.
Akhirnya, kambing-kambing itu pulang sendiri ke rumah pemiliknya.
Dalam peperangan itu, si penggembala mati syahid terkena lemparan batu musuh.
Padahal setelah masuk Islam, ia belum sempat melakukan shalat satu rakaat pun.
Rasulullah yang saat itu didampingi para sahabat menoleh ke arah jenazahnya, tetapi tiba-tiba beliau memalingkan wajahnya.
Para sahabat keheranan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau memalingkan wajah?”
Beliau lalu menjawab, “Saat ini, si penggembala sedang ditemani istrinya dari kalangan bidadari yang cantik jelita. Bidadari itu sedang membersihkan debu yang menempel di wajah penggembala ini. Aku memalingkan wajah karena malu melihat mereka.” ***
Sumber dan Kontributor
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Rachman