Pada zaman dulu, tikus dan katak tinggal bersama di dekat sebuah danau.
Hidup mereka rukun dan bersahabat.
Pada suatu malam, katak pergi mencari makan di danau.
Tiba-tiba ia melihat sesuatu yang bercahaya keemasan di permukaan danau.
“Wow, banyak emas di danau! Wah, aku bisa menjadi kaya nih.”
la segera pulang memberitahu sahabatnya si Tikus.
Karena emasnya takut dicuri, malam itu Katak dan Tikus kemudian bergantian berjaga malam di tepi danau.
Ketika giliran Tikus berjaga, entah mengapa ia tertidur.
Ia baru terbangun, ketika hari sudah menjelang pagi.
“Emasku hilang! Emasku hilang!” teriak Tikus terkejut, ketika dilihatnya benda yang bercahaya keemasan di permukaan danau itu sudah tidak tampak lagi.
Ya, tentu saja cahaya keemasan yang merupakan pantulan bintang-bintang di malam hari itu akan menghilang pada siang hari ketika matahari sudah terbit.
Mendengar teriakan Tikus, Katak segera datang, “Pasti kau yang mencuri emas-emas itu. Kau serakah!” Katak langsung menuduh sahabatnya.
“Kau yang mencurinya! Ketika aku tertidur, kau ambil semua emas-emas itu!” ujar Tikus balik menuduh.
Mereka lalu bertengkar hebat sekali.
Dan akhirnya sejak saat itu mereka memutuskan untuk tidak bersahabat lagi. ***
Pesan Cerita
Jangan pernah menuduh sebelum ada bukti-bukti yang kuat dan jelas. Karena bila tidak benar, malah jadi fitnah dan berdosa.
Sumber dan Kontributor
- Judul: 33 Fabel Dunia for Kids, Dongeng Binatang Inspiratif Sepanjang Masa
- Cerita: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Aep Saepudin
- Penerbit: Oase Bandung
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak, dishare, didownload, atau dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.
