elibrary.id

Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

Prabu Aji Pamoso segera melepaskan panah saktinya dan tepat mengenai naga raksasa. Akhirnya naga raksasa pun mati. Keanehan terjadi lagi. Tiba-tiba saja naga itu berubah menjadi sesosok wanita cantik bernama Dewi Wasowati. (Gambar: Rachman/Transmedia Pustaka/elibrary.id)
101 Cerita Nusantara: Bunga yang Menurunkan Para Raja (Cerita Rakyat Jawa Timur)

101 Cerita Nusantara

Bunga yang Menurunkan Para Raja

(Cerita Rakyat Jawa Timur)

Di kerajaan Kediri yang dipimpin Prabu Aji Pamoso, hidup seorang pertapa sakti bernama Resi Kano.

Prabu Aji Pamoso tidak ingin ada orang lain yang mengalahkan kesaktiannya.

Oleh karena itu, Prabu Aji Pamoso berencana mengusir Resi Kano dari Kediri dan kemudian membunuhnya.

Bersama para pengawalnya, Prabu Aji Pamoso yang berhati jahat segera memburu Resi Kano.

Resi kano menyelamatkan diri hingga ke pantai Cilacap, pulau Jawa.

Di sana, ia mencari tempat yang aman untuk bertapa.

Sewaktu Resi Kano sedang bertapa, sang Prabu lalu membunuhnya.

Anehnya, ketika Resi Kano terbunuh, tubuhnya seketika menghilang dan tiba-tiba muncul seekor naga raksasa yang menakutkan.

Melihat hal itu, Prabu Aji Pamoso terkejut.

Prabu Aji Pamoso segera melepaskan panah saktinya dan tepat mengenai naga raksasa.

Akhirnya naga raksasa pun mati.

Keanehan terjadi lagi.

Tiba-tiba saja naga itu berubah menjadi sesosok wanita cantik bernama Dewi Wasowati.

Sang Prabu kembali terperangah.

“Hamba ingin berterima kasih, karena berkat jasa baginda hamba kembali menjadi manusia. Sebagai balas jasaku, kupersembangkan kembang wijaya kusuma ini kepada Baginda. Bunga ini tidak tumbuh di alam biasa. Bagi siapa saja yang bisa memiliki kembang wijaya kusuma ini, maka ia akan dapat melahirkan keturunan raja-raja yang berkuasa di Pulau Jawa,” ucap Dewi Wasowati.

“Dan pulau karang ini sekarang kuberi nama Nusa Kambangan sebagai tanda bahwa aku pernah menyerahkan kembang ini kepada Baginda.”

Setelah menyerahkan kembang wijaya kusuma, Dewi Wasowati langsung lenyap.

Sang Prabu kemudian kembali ke Pantai Cilacap dengan perahu kecilnya.

Namun karena kurang hati-hati, kembang wijaya kusuma yang digenggamnya hilang di tengah samudra.

Sang Prabu sangat kecewa karena kembang wijaya kusuma tidak berhasil ia bawa ke Kediri. ***

Pesan Moral
Tuhan sering menimpakan musibah kepada manusia yang suka berbuat jahat.

Sumber dan Kontributor

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Pencarian

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn

Bahasan Terpopuler

Informasi Lainnya

Jelajah E-Library

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.