Ada rubah muda bernama Rubi.
Ia terkenal kurang sabar dalam berburu.
Suatu hari, ia berburu bersama ayahnya ke sebuah peternakan ayam di desa.
Ayah Rubi berburu dengan sangat hati-hati.
Ia mengendap-endap saat mendekati seekor ayam.
“Kita harus hati-hati, Rubi. Apapun mangsa yang akan kita tangkap,“ jelas Ayah Rubi dengan tetap waspada.
“Ah, Ayah terlalu penakut dan hati-hati. Biar aku saja yang menangkapnya,” kata Rubi tak sabar.
Rubi pun dengan terburu-buru berlari ke arah ayam itu.
Tiba-tiba….
BRAAAK!
Sebuah jebakan mengenai Rubi.
Ayah Rubi tak bisa menolongnya, karena si pemilik ayam keburu datang.
Rubi hanya bisa menangis menyesal, kenapa ia tidak mengikuti nasihat ayahnya. ***
Belajar dan bergurulah pada orang yang lebih banyak pengalaman dan lebih bijak dalam mengambil suatu keputusan.
Sumber dan Kontributor
- Judul buku: 94 Dongeng Binatang Terbaik
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Innerchild
- Penerbit: Transmedia Pustaka
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak, dishare, didownload, dikomersialkan, dicetak, dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.