Terdengar suara tangis seorang bayi laki-laki.
Suaranya begitu kencang sehingga dapat membuat siapa saja yang mendengarnya iba.
Namun, tidak ada yang mendengar suara tangisannya.
Bayi itu berada di dalam sebuah gua yang terletak di dalam hutan.
Bayi tersebut begitu kesepian di gua yang gelap.
Tiba-tiba, tangisan bayi itu terhenti.
Rupanya bayi itu kelelahan karena terlalu lama menangis.
Kemudian, bayi itu tertidur pulas sambil mengisap jari-jarinya.
Setelah hari itu, tidak terdengar lagi suara tangisnya.
Yang ada hanya suara tawa bahagia.
Ternyata bayi itu adalah Ibrahim.
Ibrahim berada di dalam gua karena terpaksa.
Orangtua Ibrahim terpaksa membuang Ibrahim ke dalam hutan karena tidak ingin bayinya itu dibunuh oleh tentara Raja Namruz.
Raja Namruz mengeluarkan peraturan bahwa di negaranya tidak boleh ada keluarga yang merawat bayi laki-laki.
Apabila lahir seorang bayi laki-laki, bayi itu harus dibunuh.
Raja Namruz mengeluarkan peraturan tersebut karena dia merasa cemas bahwa suatu hari nanti akan ada seorang laki-laki dari bangsanya yang akan menghancurkan kerajaannya.
Orangtua Ibrahim tidak mau melihat bayinya dibunuh.
Oleh karena itu, terpaksa mereka membuangnya ke dalam gua.
Semenjak itu, ibunda Ibrahim selalu memikirkan bayi laki-lakinya.
Azar, suaminya selalu berusaha menghibur istrinya.
“Mengapa wajahmu selalu murung?” tanya Azar begitu melihat istrinya merenung di dalam rumah.
“Aku teringat bayi kita, Ibrahim.”
“Jangan engkau cemaskan bayi kita. Lebih baik nasibnya seperti itu daripada kita melihatnya dibunuh tentara Raja Namruz.”
“Bagaimana kalau kita kembali ke dalam hutan untuk melihat keadaan bayi kita, Pak?” tanya ibunda Ibrahim. ***
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS
- Seri: The Best Stories of Quran
- Penyusun: Kak Nurul Ihsan dan Rani Yulianti
- Ilustrasi: Dini Tresnadewi dan Aep Saepudin
- Penerbit: Erlangga for Kids
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dikomersialkan/dicetak/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.