- Kompetensi:
Memahami makna teks naratif sederhana. - Subkompetensi:
Menentukan ide pokok dari sebuah cerita. - Bentuk soal:
Pilihan Ganda (satu jawaban benar).
#1. Teks Bacaan (Narrative Text): Once upon a time, in a small village, there lived a poor woodcutter. One day, while cutting trees in the forest, he found a golden axe. Surprised by the treasure, he decided to keep it. However, a spirit of the forest appeared and asked him to return the axe. The woodcutter, though poor, was honest and gave it back. The spirit was pleased and rewarded him with wealth and happiness. Soal: What is the main idea of the story?
Kunci Jawaban: B. Honesty brings reward and happiness.
Pembahasan Lengkap
Analisis Pilihan Jawaban:
- Pada soal 01, pilihan A salah karena woodcutter tidak mencuri.
- Pilihan C salah karena tidak ada hukuman dari spirit.
- Pilihan D salah karena tidak disebutkan ia menjual axe.
- Pilihan E salah karena tidak ada ancaman hutan.
- Pilihan B benar karena inti cerita adalah honesty brings reward.
Untuk soal 02 (MCMA), pernyataan A benar (woodcutter digambarkan miskin), C benar (spirit memberi hadiah karena kejujuran), dan E benar (wealth & happiness diberikan).
Pernyataan B salah karena ia tidak menyimpan rahasia, ia malah mengembalikan.
Pernyataan D salah karena ia tidak menolak.
Untuk soal 03 (True/False), pernyataan 1 salah (ia miskin, bukan kaya), 2 benar (spirit meminta kembali), 3 benar (ia jujur), 4 benar (honesty rewarded).
Pembahasan Teori:
Dalam teks naratif, struktur biasanya terdiri dari orientation (pengenalan tokoh), complication (masalah/konflik), dan resolution (penyelesaian).
Cerita di atas menekankan nilai moral (moral value), yaitu kejujuran akan mendapat balasan.
Hal ini sejalan dengan capaian pembelajaran Bahasa Inggris SMA pada Kurikulum Merdeka, yang menuntut siswa untuk tidak hanya memahami isi cerita, tetapi juga menemukan nilai kehidupan di dalamnya.
Studi Kasus/Kontekstualisasi:
Cerita woodcutter relevan untuk membangun karakter peserta didik.
Banyak cerita rakyat internasional (misalnya The Honest Woodcutter dari Aesop’s Fables) mengajarkan nilai serupa.
Pembelajaran teks naratif tidak hanya melatih keterampilan bahasa Inggris, tetapi juga pendidikan karakter, yang memang menjadi tujuan integratif dalam kurikulum nasional.
Kesimpulan:
Set soal ini melatih siswa dalam tiga aspek utama:
- Menentukan main idea (Soal PG).
- Mengidentifikasi lebih dari satu detail benar (Soal MCMA).
- Menganalisis kebenaran pernyataan (Soal Kategori).
Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai keterampilan membaca literal, tetapi juga inferensial dan evaluatif, sesuai prinsip Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Kurikulum Merdeka.
Referensi
- Kemendikbud RI. Buku Bahasa Inggris SMA/MA Kelas X–XII (Kurikulum Merdeka). 2022–2024.
- Kemendikbud RI. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Kurikulum Merdeka.
- Kemendikbud RI. Buku Bahasa Inggris SMA K13 Revisi 2018.
- Brown, H.D. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. Pearson, 2014.
- Harmer, J. The Practice of English Language Teaching. Pearson, 2015.
- Nation, I.S.P. Learning Vocabulary in Another Language. Cambridge University Press, 2013.
- Grabe, W. & Stoller, F. Teaching and Researching Reading. Routledge, 2019.
- Anderson, N. Exploring Second Language Reading. Heinle, 2008.
- Richards, J.C. & Rodgers, T.S. Approaches and Methods in Language Teaching. Cambridge University Press, 2014.
- British Council. Assessing Reading Skills in ESL/EFL. https://www.britishcouncil.org



TKA Bahasa Inggris – Set 7 (Exposition Text: Education & Technology)
Soal Nomor 19 – Pilihan Ganda (PG) Sederhana
Kompetensi:
Memahami ide pokok teks exposition.
Subkompetensi:
Mengidentifikasi gagasan utama dari bacaan singkat.
Bentuk soal:
Pilihan Ganda (satu jawaban benar).
Teks Bacaan:
The use of technology in education has changed the way students learn. Online platforms provide flexible access to materials, while digital tools make learning more interactive. However, excessive dependence on technology can reduce students’ critical thinking skills if not balanced with traditional learning methods.
Soal:
What is the main idea of the text?
A. Technology has no influence on students’ learning process.
B. Online platforms make education less effective.
C. Technology improves learning but must be balanced.
D. Students’ critical thinking improves only with technology.
E. Traditional learning is no longer important.
✅ Jawaban: C. Technology improves learning but must be balanced.
Soal Nomor 20 – PGK MCMA (Multiple Choice Multiple Answer)
Kompetensi:
Menganalisis dampak positif dan negatif penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Subkompetensi:
Mengidentifikasi lebih dari satu pernyataan benar dari teks exposition.
Bentuk soal:
PGK MCMA (lebih dari satu jawaban benar).
Soal:
Which of the following are TRUE according to the text?
A. Online platforms provide flexible access to learning materials.
B. Technology makes learning more interactive.
C. Excessive dependence on technology may reduce critical thinking.
D. Technology in education should completely replace traditional methods.
E. Technology in education has both benefits and challenges.
✅ Jawaban Benar: A, B, C, E
Soal Nomor 21 – PGK Kategori (Sesuai/Tidak sesuai)
Kompetensi:
Mengevaluasi informasi dan kesesuaian dengan teks exposition.
Subkompetensi:
Mengklasifikasikan pernyataan sebagai sesuai atau tidak sesuai dengan isi bacaan.
Bentuk soal:
PGK Kategori (Sesuai/Tidak sesuai).
Soal:
Put “Sesuai” or “Tidak sesuai” for each statement:
- Online platforms limit students’ access to learning.
- Digital tools can create interactive learning experiences.
- Too much reliance on technology may harm critical thinking.
- Traditional learning methods still play a role in education.
✅ Jawaban:
- Tidak sesuai
- Sesuai
- Sesuai
- Sesuai
Pembahasan Lengkap
Nomor 19 (PG Sederhana)
- Analisis Jawaban: A salah (teks menyebut pengaruh besar), B salah (justru lebih fleksibel), C benar (intinya teknologi bermanfaat tapi harus seimbang), D salah (kritikal bisa menurun jika berlebihan), E salah (tradisional tetap penting).
- Teori: Exposition text bertujuan memberikan argumen logis. Tema teknologi pendidikan sesuai dengan K13 & Kurikulum Merdeka.
- Studi kasus: Banyak sekolah Indonesia mengadopsi Google Classroom & Zoom, namun guru masih menggunakan buku teks untuk menyeimbangkan.
- Kesimpulan: Jawaban C paling tepat.
Nomor 20 (PGK MCMA)
- Analisis Jawaban: A benar (akses fleksibel), B benar (lebih interaktif), C benar (terlalu bergantung → mengurangi kritikal), D salah (tidak disebut), E benar (teks menegaskan ada kelebihan & tantangan).
- Teori: Teknologi pendidikan → blended learning. Jika tidak seimbang, bisa berdampak negatif.
- Studi kasus: UNESCO (2020) melaporkan bahwa penggunaan EdTech efektif, tetapi siswa yang hanya mengandalkan gawai mengalami penurunan kemampuan berpikir kritis.
- Kesimpulan: Jawaban tepat adalah A, B, C, E.
Nomor 21 (PGK Kategori – Sesuai/Tidak sesuai)
- Analisis Jawaban:
- Salah → teks menyebut online platforms memberi fleksibilitas.
- Benar → digital tools interaktif.
- Benar → terlalu bergantung bisa menurunkan critical thinking.
- Benar → teks menyebut tradisional tetap perlu.
- Teori: Membaca teks exposition tidak hanya menemukan ide utama, tapi juga mengevaluasi kesesuaian fakta.
- Studi kasus: Program hybrid learning di SMA negeri Indonesia 2022 membuktikan bahwa kombinasi digital & tatap muka lebih efektif.
- Kesimpulan: Siswa harus mampu mengklasifikasikan sesuai/tidak sesuai.
Daftar Referensi
- Kemendikbud RI. Buku Bahasa Inggris SMA/MA Kurikulum Merdeka. 2022.
- Kemendikbud RI. Buku Bahasa Inggris SMA K13 Revisi 2018.
- Brown, H.D. (2014). Principles of Language Learning and Teaching. Pearson.
- Harmer, J. (2015). The Practice of English Language Teaching. Pearson.
- Richards, J.C. & Rodgers, T.S. (2014). Approaches and Methods in Language Teaching. Cambridge UP.
- Anderson, N. (2008). Exploring Second Language Reading. Heinle.
- UNESCO (2020). Education in a post-COVID world: Nine ideas for public action.
- OECD (2019). Trends Shaping Education 2019. OECD Publishing.
- Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Kurikulum Merdeka.
- World Bank (2021). The State of Global Education Technology.