elibrary.id

Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

25 Soal Kuis Biografi Ir. Soekarno: Presiden Pertama Indonesia Lengkap dengan Jawaban dan Pembahasan

Tridaya logo

 

#1. Nama kecil Ir. Soekarno adalah …

Jawaban benar: B. Kusno Sosrodihardjo
Pembahasan: Saat lahir, Bung Karno diberi nama Kusno Sosrodihardjo, namun kemudian diganti menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan.

Welcome to your 25 Soal Kuis Biografi Ir. Soekarno: Presiden Pertama Indonesia Lengkap dengan Jawaban dan Pembahasan

Gerakan Indonesia Pintar Sejuta Kuis Free Online Elibrary.id

Tridaya banner2
Bimbingan Belajar Tridaya

Ir. Soekarno: Bapak Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia

Pendahuluan

Ir. Soekarno adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Beliau dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Drs. Mohammad Hatta, sekaligus menjabat sebagai Presiden pertama Republik Indonesia (1945–1967). Soekarno bukan hanya seorang pemimpin politik, tetapi juga seorang orator ulung, pemikir brilian, dan tokoh yang berperan besar dalam membangkitkan semangat persatuan bangsa.

Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup Ir. Soekarno secara lengkap—mulai dari masa kecil, pendidikan, peran dalam perjuangan kemerdekaan, hingga masa kepemimpinan dan warisannya bagi bangsa Indonesia.

Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga

Ir. Soekarno lahir dengan nama kecil Kusno Sosrodihardjo pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru sekolah dasar, dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai, seorang perempuan Bali dari kasta Brahmana.

Karena sering sakit-sakitan di masa kecil, namanya kemudian diganti menjadi Soekarno oleh orang tuanya, dengan harapan membawa keberuntungan dan kesehatan yang lebih baik.

Soekarno tumbuh dalam keluarga yang sederhana, tetapi penuh semangat nasionalisme. Ayahnya memperkenalkan pendidikan modern dan ide-ide kebangsaan, sementara ibunya mengajarkan nilai-nilai budaya Bali yang kuat.

Pendidikan dan Awal Karier Intelektual

Sejak kecil, Soekarno sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia menempuh pendidikan di:

  • Europese Lagere School (ELS) di Mojokerto
  • Hogere Burger School (HBS) di Surabaya

Selama masa sekolah di Surabaya, Soekarno tinggal di rumah tokoh pergerakan nasional, H.O.S. Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam. Di sinilah ia banyak belajar tentang politik, organisasi, dan perjuangan rakyat.

Setelah lulus HBS, Soekarno melanjutkan pendidikan ke Technische Hoogeschool (THS) di Bandung (kini ITB) dan berhasil meraih gelar insinyur teknik sipil pada tahun 1926. Dari sinilah gelar “Ir.” (Insinyur) melekat pada namanya.

Kiprah Pergerakan Nasional

Setelah menjadi insinyur, Soekarno tidak hanya berkarier di bidang teknik, tetapi lebih memilih mengabdikan dirinya pada perjuangan bangsa. Ia mendirikan organisasi politik Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dengan tujuan utama: kemerdekaan Indonesia.

Dalam pidato-pidatonya, Soekarno menggunakan bahasa yang membakar semangat rakyat. Ia menekankan pentingnya persatuan nasional, melawan penjajahan, dan membangun rasa percaya diri bangsa.

Karena aktivitas politiknya, Belanda beberapa kali menangkap dan memenjarakan Soekarno, antara lain di Penjara Sukamiskin (1929–1931), pengasingan di Ende (1934–1938), dan Bengkulu (1938–1942). Namun, semangatnya tidak pernah padam.

Masa Pendudukan Jepang

Ketika Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942, Soekarno melihat peluang untuk mendekatkan diri dengan rakyat dan memperkuat posisi politik bangsa. Jepang memang memanfaatkan pengaruh Soekarno untuk menarik simpati rakyat, namun di sisi lain Soekarno juga memanfaatkan kondisi itu untuk mempersiapkan kemerdekaan.

Pada masa ini, Soekarno bersama Mohammad Hatta dan Ki Hajar Dewantara masuk ke organisasi PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) yang didukung Jepang. Walaupun demikian, tujuan utama mereka tetap: menyiapkan bangsa Indonesia agar mampu merdeka.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa paling monumental dalam hidup Soekarno terjadi pada 17 Agustus 1945. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, golongan muda mendesak agar kemerdekaan segera diproklamasikan.

Pada pagi hari itu, di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Soekarno membacakan teks proklamasi yang ditandatanganinya bersama Mohammad Hatta.

Isi proklamasi itu menandai lahirnya Republik Indonesia sebagai negara merdeka. Sejak saat itu, Soekarno resmi menjabat sebagai Presiden pertama Republik Indonesia.

Masa Kepresidenan

Sebagai presiden, Soekarno menghadapi tantangan besar: mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda, membangun identitas nasional, dan menjaga persatuan di tengah perbedaan politik.

Beberapa hal penting pada masa kepemimpinannya antara lain:

  1. Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung
    Soekarno menjadi tuan rumah KAA yang dihadiri puluhan negara Asia dan Afrika. Konferensi ini melahirkan semangat solidaritas negara-negara yang baru merdeka.
  2. Politik Luar Negeri Bebas Aktif
    Soekarno menggagas agar Indonesia tidak berpihak pada blok Barat maupun Timur di masa Perang Dingin.
  3. Demokrasi Terpimpin
    Pada akhir 1950-an, Soekarno memperkenalkan sistem Demokrasi Terpimpin untuk menggantikan Demokrasi Liberal.
  4. Deklarasi Trikora (1961)
    Untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda, Soekarno mencanangkan Trikora (Tri Komando Rakyat).

Namun, masa kepemimpinannya juga penuh kontroversi. Krisis ekonomi, konflik politik, dan ketegangan ideologi membuat posisinya melemah.

Kejatuhan dan Akhir Hidup

Peristiwa G30S/PKI (1965) menjadi titik balik sejarah Indonesia. Setelah peristiwa itu, kekuasaan Soekarno berangsur-angsur melemah. Pada tahun 1967, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) mencabut mandatnya sebagai presiden, dan digantikan oleh Soeharto.

Soekarno kemudian menjalani masa tahanan rumah di Wisma Yaso, Jakarta, hingga wafat pada 21 Juni 1970. Beliau dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, dekat makam ibunya.

Pemikiran dan Warisan Soekarno

Soekarno bukan hanya pemimpin politik, tetapi juga seorang pemikir besar. Beberapa warisan intelektualnya yang paling berpengaruh adalah:

  1. Pancasila
    Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila pada sidang BPUPKI tahun 1945 sebagai dasar negara Indonesia.
  2. Nasionalisme dan Persatuan
    Ia menekankan pentingnya persatuan bangsa di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya.
  3. Anti-Kolonialisme
    Soekarno menjadi simbol perlawanan terhadap imperialisme di dunia internasional.
  4. Orasi dan Retorika
    Pidato-pidatonya, seperti “Indonesia Menggugat” dan “Lahirnya Pancasila,” masih dikenang sebagai karya retorika yang membangkitkan semangat kebangsaan.

Peninggalan Sejarah

Hingga kini, nama Soekarno tetap harum di hati rakyat Indonesia. Beberapa peninggalan pentingnya adalah:

  • Monumen Nasional (Monas), Jakarta
  • Masjid Istiqlal, Jakarta
  • Gelora Bung Karno (GBK)
  • Konsep politik luar negeri yang masih menjadi rujukan

Selain itu, Soekarno juga dianugerahi gelar Pahlawan Proklamator oleh Pemerintah Indonesia.

Penutup

Ir. Soekarno adalah sosok yang tidak tergantikan dalam sejarah bangsa Indonesia. Perjuangannya melawan penjajah, semangatnya membangun persatuan, dan visinya dalam menempatkan Indonesia di mata dunia menjadikan beliau sebagai tokoh yang patut dikenang sepanjang masa.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, warisan Soekarno tetap abadi: sebuah bangsa yang merdeka, berdaulat, dan memiliki jati diri.

Tonton videonya di sini

Video source: AkuPaham

Pengunjung: 1 Hari Ini: 1

Pencarian

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn

Bahasan Terpopuler

Informasi Lainnya

Jelajah E-Library

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.

Gerakan Indonesia Pintar

Dukung Gerakan Indonesia Pintar untuk membantu jutaan anak Indonesia mendapatkan akses bacaan gratis berkualitas.

Logo Gerakan Indonesia Pintar