101 Cerita Nusantara
Keris Penyebar Maut
(Cerita Rakyat Jawa Timur)
Malam itu, ketika Mpu Gandring tengah memandang ke atas langit.
Tiba-tiba, ia melihat sebuah bintang jatuh yang bercahaya terang meluncur ke arah timur desanya.
Mpu Gandring adalah seorang pembuat keris terkenal pada masa itu.
Saat menyentuh tanah, bintang itu bersuara sangat dahsyat menggelegar.
Langit seperti runtuh dan bumi bergetar hebat.
Bila ada bintang jatuh, berarti ada batu bintang di sana.
Dan biasanya batu bintang adalah logam yang sangat baik untuk membuat keris.
Empu Gandring berhasil menemukan batu bintang itu dan kemudian mengubahnya menjadi sebuah keris sakti pesanan Ken Arok, seorang pengawal kerajaan yang berperangai buruk.
Karena tak sabar menunggu keris itu selesai dibuat, kemudian Ken Arok datang mengambil paksa keris itu.
Namun Empu Gandring bersikeras menolaknya.
Akhirnya, terjadilah perebutan keris.
Ken Arok terdesak ke sebuah pojok.
Tiba-tiba kakinya tersandung sesuatu.
Keris yang dipegangnya terlepas dan terlempar ke arah Empu gandring, lalu menghujam ke dada lelaki tua itu hingga tewas.
Sebelum meninggal, Empu Gandring masih sempat mengutuk Ken Arok dan para keturunannya akan tewas di tangan keris tersebut.
Ternyata kutukan Mpu Gandring benar-benar terjadi.
Kelak setelah Ken Arok membunuh pejabat kerajaan bernama Tunggul Ametung dengan keris Mpu Gandring itu.
Selang beberapa tahun kemudian, Ken Arok tewas dibunuh oleh Anusapati, putra Tunggul Ametung, dengan menggunakan keris itu juga.
Anusapati pun naik tahta menggantikan Ken Arok.
Meskipun disimpan rapat, kasus itu diketahui Tohjaya, putra Ken Arok dari istrinya yang lain.
Tohjaya sangat marah dan memendam dendam pada Anusapati yang telah membunuh ayahnya.
Dengan berbagai cara, ia bisa mendapatkan keris Empu Gandring dan berhasil membunuh Anusapati.
Kini, keris itu jatuh pada Ranggawuni, putra Anusapati.
Karena Ranggawuni bertekad membalas dendam ayahnya, keris itu pun kembali beraksi.
Tohjaya akhirnya mati di tangannya.
Empu Gandrung, putra Empu Gandring sangat prihatin dengan kondisi itu.
Ia tak mau keris buatan ayahnya memakan korban lagi.
Ia pun memusnahkan keris itu dengan dibakar hingga hancur menjadi debu halus. ***
Pesan Moral
Membunuh adalah perbuatan keji dan berdosa besar.
Sumber dan Kontributor
- Judul:Â 101 Cerita Nusantara
- Naskah:Â Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Rachman
- Penerbit:Â Transmedia Pustaka
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.