Hikmah Kisah
Jangan pernah menyerah meskipun dalam situasi yang sangat sulit karena pertolongan Allah SWT pasti akan datang kepada orang yang selalu mematuhi perintah-Nya.

Dikutip dari buku Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam oleh Badiatul Muchlisin Asti.
Siti Hajar dan anaknya ditinggalkan di tengah gurun pasir oleh Nabi Ibrahim.
Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim itu tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya.
Oleh karena itu, Sarah meminta kepada Nabi Ibrahim untuk mengungsikan Hajar dan Ismail ke tempat yang jauh.
Konon, Siti Hajar dan Ismail meninggalkan rumah dengan hanya berbekal buah kurma dan sekantong air.
Ketika bekal makanan dan minuman keduanya telah habis, Siti Hajar kebingungan karena air susunya pun tidak mau keluar.
Ismail yang meronta-ronta kehausan membuat Siti Hajar sedih.
Ismail yang masih bayi bahkan menghentak-hentakkan tumitnya ke tanah dan menjerit-jerit dengan keras.
Kemudian ia memutuskan untuk pergi mencari air karena tidak sanggup lagi mendengar tangisan anaknya.
Siti Hajar berlari ke Bukit Shafa, bukit terdekat dari tempatnya bermukim.
Namun setelah sampai di bukit itu, ia tidak melihat seorang pun dan memutuskan untuk turun dan berlari menuju bukit yang lebih tinggi, yakni Bukit Marwah.
Di bukit tersebut, ia juga tidak menemukan seorang pun.
Tak putus asa, Siti Hajar terus bolak-balik dari bukit Shafa dan Marwah sampai tujuh kali.
Allah SWT kemudian memberi keajaiban dan mengirimkan Malaikat Jibril untuknya.
Ketika berada di puncak Marwah, Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril.
Ia mencari suara tersebut, dan menemukan Malaikat Jibril tengah berdiri di sebuah tempat dan menggali tanah dengan sayapnya.
Dari galian tersebut, menyemburlah air yang begitu deras.
Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, Siti Hajar segera mengisi kantongnya dengan air tersebut.
Walaupun Siti Hajar telah membendungnya menggunakan batu, air itu terus menerus memancar dan mengalir.
Kemudian Siti Hajar meneriakkan kata Zamzam yang berarti berhenti mengalir.
Inilah yang kemudian dikenal sebagai Air Zamzam saat ini.
Momen Siti Hajar berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah tidak dapat dilupakan begitu saja dalam sejarah Islam.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, umat Muslim melakukan Sa’i sebagai salah satu rukun ibadah Haji.
Kisah ini mengingatkan manusia agar selalu berusaha, yakin akan pertolongan Allah, dan tidak boleh berputus asa dalam menghadapi situasi apapun. ***
Sumber dan Kontributor
- Penyunting: elibrary
- kumparan.id
- Asal Mula Channel