Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Aye-Aye: Primata Paling Unik
Aye-aye mencari mangsa pada malam hari, mengetuk-ngetuk dengan jari ke cabang-cabang pohon untuk mendengarkan lubang dalam kayu untuk mencari belatung. (Gambar: Aep Saepudin/Transmedia Pustaka/elibrary.id)

Aye-Aye: Primata Paling Unik

  • Aye-aye adalah hewan sejenis lemur dengan bobot 2 kg yang hanya tinggal di Madagaskar, Afrika.
  • Aye-aye merupakan spesies unik dan primata nokturnal terbesar.
  • Meskipun kecil, aye-aye dianggap sangat berbahaya oleh masyarakat lokal di Madagaskar karena hewan ini dipercaya bisa menembus jantung manusia saat tidur.
  • Jika bertemu aye-aye, masyarakat Madagaskar akan langsung membunuhnya karena aye-aye dianggap pembawa sial dan kematian.
  • Aye aye menggunakan jari tengah kaki depannya yang sangat panjang untuk mencari dan memanen larva serangga di pepohonan.
  • Aye-aye mencari mangsa pada malam hari, mengetuk-ngetuk dengan jari ke cabang-cabang pohon untuk mendengarkan lubang dalam kayu untuk mencari belatung.
  • Mata dan telinga aye-aye yang besar sangat membantunya untuk mencari makan dan merasakan bahaya.
  • Telinga aye-aye yang besar mirip telinga kelelawar.
  • Sejumlah ilmuwan menjadikan aye-aye sebagai petunjuk untuk menguak misteri evolusi visi warna pada makhluk hidup.
  • Aye-aye seperti gabungan dari banyak hewan. Selain mirip kelelawar, tubuhnya juga mirip kucing, berwajah mirip musang, dan bergigi mirip hewan pengerat.
  • Aye-aye senang menyendiri dan banyak menghabiskan waktunya di atas pohon, jarang turun ke tanah.
  • Pada tahun 1933, aye-aye sempat dinyatakan punah, tapi untungnya pada tahun 1957 aye-aye kembali ditemukan.
  • Aye-aye melompat di atas pohon seperti tupai.
  • Sarang aye-aye di atas pohon dengan ketinggian 17,6 meter.
  • Hampir 80%, aye-aye menghabiskan malamnya untuk mencari makan.

Sumber dan Kontributor

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.

Informasi Post

Sumber Gambar

:

Aye-aye mencari mangsa pada malam hari, mengetuk-ngetuk dengan jari ke cabang-cabang pohon untuk mendengarkan lubang dalam kayu untuk mencari belatung. (Gambar: Aep Saepudin/Transmedia Pustaka/elibrary.id)
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.