Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Bunda Maryam dan Kesaksian Bayi Nabi Isa
Orang-orang di kampungnya kembali gempar. Mereka berpendapat anak itu merupakan anak dari hasil perbuatan dosa. Mereka mengejek Maryam dan menghinanya. (Naskah & Ilustrasi: Kak Nurul Ihsan & Uci Ahmad Sanusi/Smartbook/elibrary.id)

Bunda Maryam dan Kesaksian Bayi Nabi Isa

Orang-orang di kampungnya kembali gempar.

Mereka berpendapat anak itu merupakan anak dari hasil perbuatan dosa.

Mereka mengejek Maryam dan menghinanya.

“Hai Maryam, engkau telah membawa bayi yang tidak baik ke sini, sedangkan keluargamu orang-orang baik,” teriak mereka kepada Maryam.

“Hai Maryam, ayo tunjukkan siapa ayah anak itu?” tanya mereka sambil mencibir.

Maryam hanya diam mendengar semua ejekan tersebut.

Kemudian, dia memberi isyarat kepada anak yang sedang dipangkunya.

“Bagaimana kami bisa berbicara dengan bayi?” tanya mereka lagi.

Dengan kekuasaan Allah, bayi dalam pangkuannya tiba-tiba berbicara.

“Sesungguhnya, aku ini seorang hamba Allah. Diberikan-Nya kepadaku sebuah kitab dan aku dijadikan seorang nabi.”

Orang-orang terperangah melihat seorang bayi bisa berbicara.

Seketika mereka diam seribu bahasa.

“Allah menjadikanku orang yang berguna bagi manusia. Allah mewasiatkan kepadaku untuk mengerjalan shalat dan mengeluarkan zakat. Aku juga diperintahkan untuk berbakti kepada ibu dan tidak berbuat sombong lagi durhaka.”

Orang-orang tertunduk mendengar kebenaran yang baru saja disampaikan tersebut.

Mereka pun mengakui Maryam sebagai perempuan suci yang telah dipilih oleh Allah untuk melahirkan seorang nabi. ***

Pesan kisah:

Bagi Allah swt. sangat mudah menjadikan seorang bayi bisa pandai bicara seperti orang dewasa karena Allah Maha Berkuasa dan Berkehendak.

Sumber dan Kontributor

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dikomersialkan/dicetak/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.

Informasi Post

Sumber Gambar

:

Orang-orang di kampungnya kembali gempar. Mereka berpendapat anak itu merupakan anak dari hasil perbuatan dosa. Mereka mengejek Maryam dan menghinanya. (Naskah & Ilustrasi: Kak Nurul Ihsan & Uci Ahmad Sanusi/Smartbook/elibrary.id)
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.