Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
George Friedrich Händel: Disuruh Ayahnya Belajar Hukum, Bukan Musik
George Friedrich Händel (Gambar britannica.com).jpg

George Friedrich Händel: Disuruh Ayahnya Belajar Hukum, Bukan Musik

Ayahnya adalah seorang dokter sekaligus tukang pangkas rambut terkemuka yang bekerja untuk seorang adipati, penguasa daerah setempat.

Sejak awal, ayahnya sudah menentukan bahwa Handel harus belajar ilmu hukum.

Namun kenyataannya, Handel tertarik pada hal-hal yang lebih bernilai seni, terutama di bidang musik.

Ia sangat menyukai instrumen, suara yang diciptakan oleh alat-alat musik, dan emosi yang bisa didapatkan sekaligus dituangkan ke dalam musik.

George Friedrich Händel (Gambar britannica.com).jpg
George Friedrich Händel tertarik pada hal-hal yang lebih bernilai seni, terutama di bidang musik, bukan di bidang hukum sesuai dengan keinginan ayahnya. (Gambar: britannica.com)

Ayahnya segera turun tangan dan melarangnya untuk menjadi musisi, dan selalu menyebut hal itu sebagai “Musik hanyalah omong kosong!”

Handel bahkan harus menyelinap ke loteng untuk memainkan clavichord yang disembunyikan di sana.

Bagaimanapun, ibunya sangat mendukung dan meyakinkan Handel untuk mengembangkan talenta musiknya.

Bisakah kamu bayangkan jika kamu dipaksa untuk belajar sesuatu yang tidak kamu minati?

Meskipun Handel harus sembunyi-sembunyi dalam mengasah bakat dan minatnya bermain musik, ia tetap melakukannya tanpa lelah.

Georg Friedrich Händel (Gambar commons.wikimedia.org)
Ayah Handel menginginkan putranya untuk belajar ilmu hukum, bukan musik. (Gambar: commons.wikimedia.org)

Sumber dan Kontributor

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.