Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
George Friedrich Händel: Terserang Stroke dan Kebutaan
Georg Friedrich Händel (Gambar trendfem.com)

George Friedrich Händel: Terserang Stroke dan Kebutaan

Karya-karya terbaik Handel dikomposisikan pada beberapa tahun menjelang kematiannya.

Ia menderita stroke pada tahun 1737, terlibat dalam kecelakaan pada tahun 1750, menderita katarak, dan akhirnya menjadi buta setelah operasi mata yang gagal pada tahun 1751.

Oratorio terakhir Handel yang bertajuk ‘Jephtha’ menjadi detik-detik yang memilukan bagi sang komposer.

Penglihatannya berangsur menghilang ketika menciptakan karya tersebut.

George Friedrich Händel (Gambar en.wikipedia.org)
Sebelum meninggal George Friedrich Händel menderita stroke dan kebutaan. (Gambar: en.wikipedia.org)

Akhirnya, ia menulis: “Sampai di sini pada 13 Februari 1751, saya tidak bisa melanjutkan karena mata kiri saya semakin lemah.”

Setelah menjalani kehidupan yang penuh gejolak dan menciptakan karya-karya yang luar biasa, Handel menghembuskan napas terakhirnya pada 14 April 1759.

Ia meninggal pada usia 74 tahun.

Pemakamannya dihadiri lebih dari 3.000 orang, dan menjadi peristiwa yang paling diingat oleh seluruh rakyat Inggris.

Georg Friedrich Händel (Gambar commons.wikimedia.org)
Ayah Handel menginginkan putranya untuk belajar ilmu hukum, bukan musik. (Gambar: commons.wikimedia.org)

Sumber dan Kontributor

Informasi Post

Bahasa

:

field_6213439005972
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.