Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Imam Al Ghazali Dapat Banyak Teman Baru dan Makanan Gratis
Imam Al Ghazali Dapat Banyak Teman Baru dan Makanan Gratis (Gambar ngopibareng.id)

Imam Al Ghazali Dapat Banyak Teman Baru dan Makanan Gratis

Table of Contents

Sewaktu Al Ghazali masih kecil, ayahnya menyerahkan Al Ghazali kepada salah seorang sahabatnya yang mahir menulis khat (huruf Arab).

Ayahnya ingin sekali Al Ghazali bisa menulis khat, tidak seperti dirinya yang tidak bisa menulis khat.

Al Ghazali mau mengikuti nasihat Ayahnya.

Setiap hari Al Ghazali belajar khat dengan tekun hingga akhirnya mahir.

Setelah Ayahnya wafat, Al Ghazali mendalami ilmu agama secara sungguh-sungguh di madrasah.

Di tempat ini, dia bukan sekadar memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan berkenalan dengan teman-teman barunya, melainkan dapat makanan secara gratis.

Al Ghazali tergolong anak yang cerdas, bahkan jenius.

Setiap materi yang disampaikan gurunya selalu cepat dipahami dan dihapalnya.

Ditambah lagi dia gemar membaca buku dan meneliti kitab-kitab karangan ulama zaman dahulu.

Hal ini tentu semakin memudahkannya untuk menguasai suatu pembahasan dan ilmu.

Selain itu, dia sering berkeliling mengunjungi kediaman ulama untuk menimba ilmu sekalian minta didoakan agar menjadi anak yang saleh.

Terbukti, kian hari ilmunya kian bertambah.

Atas dasar itu, ketika menginjak usia dewasa atau sekitar tahun 484 hijriyah, dia dipercaya dan diangkat menjadi pengajar di madrasah. *** 

Imam Al Ghazali Dapat Banyak Teman Baru dan Makanan Gratis (Foto ilmupedia.co.id)
Nasi mandhi merupakan makanan khas masyarakat di Timur Tengah dari dulu hingga sekarang. (Foto: ilmupedia.co.id)

Sumber dan Kontributor

Informasi Post

Bahasa

:

field_6213439005972
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.