Saat terlahir, Nabi Ilyas sudah berada di tengah kaum Bani Israil penyembah berhala bernama Baal.
Raja kaum bani Israil saat itu bernama Raja Ahab.
Raja Ahab yang kejam membangun patung Baal besar di tengah kota untuk dijadikan sebagai pusat penyembahan rakyatnya.
Melihat hal ini, Nabi Ilyas yang sudah mendapatkan wahyu untuk meluruskan jalan kaumnya, segera mendatangi Raja Ahab.
Nabi Ilyas mengatakan bahwa jika Raja Ahab tidak segera bertobat dengan menghancurkan semua berhala yang ada, maka Allah akan mendatangkan malapetaka.
Yaitu berupa musim kemarau selama tiga tahun.
Mendengar hal itu, Raja Ahab memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Ilyas.
Ternyata benar, tak berapa lama, kemarau panjang pun datang.
Kekeringan dan kelaparan melanda di mana-mana.
Banyak orang yang mati, begitu juga dengan hewan-hewan ternak.
Bahkan, tanaman yang awalnya subur kini kering tak memberikan hasil panen.
Mereka kemudian mencari Nabi Ilyas untuk meminta maaf, mohon ampun, dan bertobat kepada Allah. ***
Sumber dan Kontributor
- Naskah: inspiraloka.com
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi/elibrary.id