Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

smartkids

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (80)

“Siapa namamu?”tanya raja. “Saya Basyar putra Ayyub,” dengan ringan Basyar menjawab pertanyaan raja. “Kuulangi lagi, apakah engkau sanggup menjalankan semua syaratku hingga akhir hayat?” tanya raja lebih tegas. Lalu Basyar terdiam beberapa saat, “Insya Allah saya sanggup.” Para hadirin pun lega. Rakyat negeri Syams bahagia menyambut raja baru yang tepercaya. Mereka memberi julukan baru bagi […]

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (80) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (79)

“Aku sudah tua dan sering sakit-sakitan. Ajalku sudah di ambang pintu. Aku tidak ingin penggantiku nanti seseorang yang zalim.” Ucapan raja sangat menyentuh, orang-orang salih yang hadir di istana sangat terharu. “Akan aku serahkan kerajaan ini kepada salah seorang dari kalian yang mampu menahan marah, berpuasa di siang hari, dan shalat malam sepanjang hidup.” Para

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (79) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (78)

Nabi Ayyub memiliki seorang putra yang salih. Ia mewarisi semangat dakwah Nabi Ayyub di negeri Syam. Namanya Basyar. Basyar sangat jujur tak pernah berbohong dan selalu menepati janji. Banyak penduduk Syams yang suka padanya, hingga namanya dikenal sampai pelosok negeri Syams. Suatu ketika, Raja Syams memanggil orang-orang salih di negeri itu ke istana. Basyar menjadi

Aku Cinta Rasul: Nabi Zulkifli As, Nabi yang Teguh Memegang Janji (78) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (77)

Setelah empat puluh hari, Nabi Musa pun kembali. “Wahai Harun apa yang terjadi? Mengapa mereka menyembah patung?” Nabi Musa sangat terkejut. “Samiri telah menghasut mereka. Aku sudah mencegahnya, tetapi mereka tidak mendengarkan,” jawab Nabi Harun. “Wahai Bani Israel aku datang membawa Taurat. Apakah laut yang terbelah dan Fir’aun yang binasa tidak cukup untuk kalian? Apakah

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (77) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (76)

Sudah tiga puluh hari lebih Nabi Musa meninggalkan Bani Israel. Allah memerintahkan Nabi Musa untuk menambah ibadahnya sepuluh hari lagi. Samiri dengan licik menggoyahkan keyakinan Bani Israel, “Lihat, sudah tiga puluh hari Musa tak datang. Maka sembahlah patung ini.” “Wahai Samiri cukup sudah perbuatanmu. Janganlah engkau menyesatkan Bani Israel. Itu dosa besar!” Mereka telah menyembah

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (76) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (75)

Sepeninggal Nabi Musa ada orang munafik yang bernama Samiri. Dulu ia bekas penyihir Firaun yang berpura-pura bertaubat. Ia pun menghasut Bani Israel, “Wahai Bani Israel. Kumpulkanlah perhiasan kalian. Akan kubuatkan patung yang indah agar kalian bisa melihat patung tuhan kalian.” Sebagian pengikut Nabi Musa terhasut mendengarnya. Diam-diam mereka mengumpulkan perhiasan tanpa sepengetahuan Nabi Harun. Samiri

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (75) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (74)

Setelah selamat dari kejaran Fir’aun, Nabi Musa diutus oleh Allah untuk meninggalkan Bani Israel selama 30 hari. Lalu ia berpesan kepada Nabi Harun, “Wahai, Harun. Aku harus menemui Allah untuk menerima kitab Taurat. Engkaulah yang menjadi pemimpin Bani Israel sampai aku kembali.”   Sumber dan Kontributor Judul Buku: Aku Cinta Rasul: Kisah Teladan 25 Nabi

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (74) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (73)

Fir’aun berang. Ia tidak rela dipermalukan seperti itu. Fir’aun membunuh siapapun yang mengikuti ajaran Nabi Musa. Kekejaman Fir’aun juga menimpa Masyitoh, tukang sisir kerajaan. “Katakan Masyitoh, akulah tuhanmu!” bentak Fir’aun. Masyitoh menolak. Dengan kejam Fir’aun merebus Masyitoh, anak, dan suaminya ke dalam minyak yang panas. Kaum Bani Israel berbondong-bondong menyatakan keimanannya kepada Nabi Musa. Dengan

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (73) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (72)

Nabi Musa memperlihatkan tangannya yang bersinar menyilaukan. Semua orang tertunduk, termasuk raja Fir’aun. “Engkau pasti menggunakan sihir! Musa penyihir!” teriak raja Fir’aun dengan lantang, “Akan aku keluarkan para penyihirku di tanah yang lapang.” Penduduk Mesir berkumpul melihat para penyihir membuat tali menjadi ular ganas dan berbisa. Lalu Nabi Musa melempar tongkatnya ke tengah lapangan, hingga

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (72) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (71)

Setelah bertahun-tahun meninggalkan Mesir, Nabi Musa kemudian kembali ke Mesir. Di puncak bukit Sinai Allah menemui Nabi Musa dan mengangkatnya menjadi nabi. Allah membekali nabi Musa dengan beberapa mukjizat, di antaranya tangan yang bersinar dan tongkat yang dapat berubah mejadi ular. Bersama sepupunya, Nabi Harun, Nabi Musa datang menemui Raja Fir’aun. “Wahai Fir’aun, sembahlah Allah

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (71) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (70)

Lalu melerai mereka dan memukul orang Mesir hingga meninggal dunia. Nabi Musa sangat menyesal, ia merasa perbuatannya berlebihan. Raja Fir’aun marah ketika tahu Nabi Musa telah membunuh orang Mesir. Ia memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Musa. Nabi Musa lari ke kota Madyan dan bertemu dengan Nabi Syuaib. Nabi Musa lalu dinikahkan dengan Shafira putri Nabi

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (70) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (69)

Fir’aun membunuh semua anak laki-laki Bani Israel. Ia tidak ingin anak laki-laki Bani Israel kelak menghancurkan kerajaannya, seperti dalam mimpinya. Namun Allah menyelamatkan Nabi Musa. Bunda Yukabad menghanyutkan Nabi Musa yang masih bayi ke sungai Nil agar tidak dibunuh raja Fir’aun. Sehingga istri Fir’aun yang bernama Asyia menemukan Nabi Musa dan merawatnya dengan baik. Nabi

Aku Cinta Rasul: Nabi Musa dan Nabi Harun As, Turunnya Kitab Taurat (69) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (68)

Nabi Syuaib memerintahkan pengikutnya untuk berhijrah dari kota Madyan. Penguasa kota Madyan tertawa terbahak-bahak melihat pengikut Nabi Syuaib yang berjalan tertatih-tatih. “Datangkan azab dari Tuhanmu wahai Syuaib! Kami tidak takut,” tantang kaum Madyan. Tak lama kemudian, azab Allah datang dengan udara panas yang tak terkira. Kulit kaum Madyan menjadi memerah dan tenggorokan mereka mengering. Penduduk

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (68) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (67)

Setelah kejadian itu banyak pengikut Nabi Syuaib yang diancam dan disiksa. Harta mereka dirampas dan dipaksa kembali menyembah berhala. Hati Nabi Syuaib sangat sedih. Nabi Syuaib sangat menyayangi kaum Madyan. Ia takut azab Allah akan turun untuk menghukum kaum Madyan. Di hari berikutnya, siksaan kaum Madyan semakin keras. Para pengikut Nabi Syuaib diusir dari rumah

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (67) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (66)

“Wahai Syuaib, janganlah engkau menggurui kami. Hidup ini untuk mencari keuntungan dan kesenangan,” seru penguasa Madyan kepada Nabi Syuaib.  “Mana ada orang yang benar-benar saleh. Kamu pasti berdusta, hahaha…” cibir penguasa Madyan. Para penguasa Madyan itu mengejek Nabi Syuaib. “Hentikan dakwahmu atau kamu dan pengikutmu akan kami usir dari Madyan,” ancam penguasa Madyan.   Sumber

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (66) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (65)

Suatu ketika, Nabi Syuaib mendatangi penduduk Madyan yang sedang menyembah berhala. “Wahai kaum Madyan, sembahlah Allah. Sembahlah Tuhan yang menciptakan kalian, bukan batu yang kalian ciptakan.” Para penyembah berhala itu marah. Lalu Nabi Syuaib mendatangi para pedagang di pasar. “Berbuat adillah dalam jual beli. Janganlah kalian mengurangi takaran timbangan.” Namun, pedagang itu tak menggubrisnya. Kemudian

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (65) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (64)

Hingga ada seorang ibu yang membeli sekarung gandum untuk anak-anaknya yang kelaparan, mereka ganti dengan pasir. “Ya Allah, aku dan anakku hanya sebagian orang yang kelaparan setiap malam. Datangkanlah seorang penolong agar kami tidak lagi tertindas,” begitulah ibu itu berdoa. Lalu Allah mengutus Nabi Syuaib untuk kaum Madyan. Ia nabi yang berani dan mahir berpidato,

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (64) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (63)

Di sebuah dataran yang subur, hiduplah penduduk Madyan yang berlimpah harta. Mereka menjadi pedagang dan petani ulung. Hampir setiap jual beli yang mereka lakukan mendatangkan keuntungan yang besar. Hampir setiap ladang yang mereka tanam menghasilkan panen yang berlimpah. Setelah berganti generasi dan ulama banyak yang wafat, penduduk Madyan menjadi orang yang sesat. Mereka suka menghambur-hamburkan

Aku Cinta Rasul: Nabi Syuaib As, Bencana Awan Panas (63) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (62)

Ketika bunda Rahmah pulang membawa makanan, ia sangat terkejut. Berkali kali ia bersyukur kepada Allah. Meskipun sudah sembuh Nabi Ayyub tidak melupakan janjinya. Atas perintah Allah, ia mengumpulkan seratus buah lidi, lalu memukulkannya dengan lembut ke bunda Rahmah. Mereka pun hidup bahagia. Ucapan Allah Mahabenar. Nabi Ayyub adalah hamba yang sangat tabah. Iblis menjadi malu

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (62) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (61)

Suatu ketika istri Nabi Ayyub, bunda Rahmah, pergi mencari makanan. Nabi Ayyub ditinggal sendirian di rumahnya, keadaannya semakin melemah. Tiba-tiba, Nabi Ayyub terjatuh dari tempat tidurnya tanpa ada yang menolongnya. Nabi Ayyub memanggil Bunda Rahmah, namun ia belum pulang. Lalu Nabi Ayyub bersumpah, “Wahai Rahmah, aku akan memukulmu seratus kali jika aku sembuh nanti.” Kemudian

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (61) Read More »

Page 14 of 44
1 12 13 14 15 16 44
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!