Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai aktivis sekaligus jurnalis pergerakan nasional yang pemberani.
Ia menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Sementara itu, ia sempat bergabung dengan Boedi Oetomo (BO) di Batavia (Jakarta) pada 20 Mei 1908.
Tapi beliau kemudian keluar dan mendirikan Indische Partij (IP) bersama Cipto Mangunkusumo serta Ernest Douwes Dekker atau Tiga Serangkai pada 25 Desember 1912.
Melalui tulisan-tulisannya, beliau menyampaikan kritik terkait pendidikan di Indonesia yang kala itu hanya boleh dinikmati oleh para keturunan Belanda dan orang kaya saja.
Dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia Modern (1986) karya Abdurrachman Surjomihardjo, Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda sejak 1913 karena tulisannya yang dianggap menghina pemerintah. ***

Sumber dan Kontributor
- Olah konten: elibrary.id
- Foto: http://p4tk-pknips.blogspot.com/2018/03/tokoh-tiga-serangkai-douwes-dekker.html
- Sumber: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/ki-hajar-dewantara-dan-sejarah-hari-pendidikan-nasional