Dikisahkan, Nabi Sulaiman bersama pasukan tentaranya keluar dari istana menuju ke sebuah Lembah Semut yang kini dikenal dengan wilayah Thaif.
Konon, pasukan Nabi Sulaiman itu terdiri dari jin, manusia, dan berbagai macam jenis burung.
Nabi Sulaiman Alaihissalam juga mengatur pasukannya.
Di bagian depan bertugas menjaga agar tidak ada yang melewati batas yang telah ditentukan.
Pasukan di belakang bertugas menjaga agar tak ada seorang pun anggota pasukan yang ketinggalan.
Sesampainya di lembah yang dituju, ada seekor pemimpin koloni semut yang membuat pengumuman kepada semut lainnya agar segera masuk ke dalam lubang mereka supaya tidak terinjak pasukan Nabi Sulaiman.
Dalam kisah Nabi Sulaiman, nama Ratu Semut itu bernama Jirsan.
Jirsan adalah Ratu Semut yang berasal dari Bani Syishibban.
Perintah pemimpin semut tersebut diabadikan dalam Surah An-Naml ayat 18.
Nabi Sulaiman yang memahami kata-kata lugu dari semut itu pun sontak tersenyum dan tertawa.
Semut-semut itu sebelumnya tidak sadar jika Nabi Sulaiman dapat berbicara dengan hewan.
Hingga akhirnya, Nabi Sulaiman pun memberhentikan pasukannya yang ada di belakangnya.
Pasukan Nabi Sulaiman yang bingung itu kemudian diberi penjelasan bahwa ada sekelompok semut yang takut terinjak oleh mereka.
Kemudian, mereka menunggu semut-semut itu masuk ke dalam sarangnya. ***
Sumber dan Kontributor
- Naskah: Islampos.com
- Ilustrasi: Kak Nurul Ihsan & Kak Dedi