Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kemudian membangun Kabah.
Alat-alat dan bahan bangunan disiapkan.
Tanah digali untuk dasar bangunan.
Setelah itu, tembok dibangun sampai tangan Nabi Ibrahim tidak dapat menjangkaunya.
Nabi Ibrahim meminta Nabi Ismail untuk mencari batu besar yang akan dijadikan tumpuan kakinya.
Tumpuan batu besar itu akan membantunya mencapai puncak tembok yang sudah tinggi.
Dengan batu itu, Nabi Ibrahim dapat menjangkau puncak tembok yang sudah tinggi.
Tapak kaki Nabi Ibrahim berbekas pada batu itu.
Batu itu kini disebut maqam Ibrahim.
Sekarang, tempat itu digunakan sebagai tempat shalat para jamaah haji.
Selesai membangun kabah, Nabi Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami dan jadikan kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada-Mu.”
“Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah tobat kami.”
“Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” ***
Pesan kisah:
Kabah adalah bangunan suci dan menjadi arah kiblat umat Islam untuk shalat dari seluruh dunia.
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: 52 Kisah Teladan dalam Alquran
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Penerbit: Smartbook
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak, dishare, didownload, dikomersialkan, dicetak, dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.