Tema 9. Menyusun Huruf Menjadi Kata: Aktivitas Spelling dan Membaca Awal Anak PAUD (Q081–Q090)

Fokus: Melatih anak menyusun huruf acak menjadi kata bermakna, mengenali pola huruf, membaca kata sederhana (seperti ibu, bola, nasi), dan memperkuat kemampuan fonologis dasar. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran fonemik (phonemic awareness), yang menjadi dasar penting dalam kemampuan membaca permulaan (early reading).
Q081. Apa yang dimaksud dengan menyusun huruf?
A: Menyusun huruf berarti menggabungkan beberapa huruf menjadi satu kata yang bermakna. Misalnya, huruf i–b–u bila disusun menjadi kata “ibu”.
Aktivitas ini melatih anak mengenal urutan huruf dan memahami bahwa setiap huruf memiliki peran dalam membentuk makna.
Referensi:
Kemdikbud (2024). Panduan Literasi Awal Anak Usia Dini.
Q082. Mengapa anak perlu belajar menyusun huruf sejak dini?
A: Karena menyusun huruf membantu anak menghubungkan bunyi (fonem) dengan simbol huruf (grafem). Proses ini disebut decoding skill, yaitu dasar dari kemampuan membaca dan menulis.
Anak yang terbiasa menyusun huruf lebih cepat memahami konsep kata dan membaca mandiri.
Referensi:
Ehri, L. (2021). Phonemic Awareness and Spelling Development in Early Childhood.
Q083. Bagaimana cara sederhana melatih anak menyusun huruf di rumah?
A: Gunakan media bermain seperti kartu huruf, magnet huruf, atau potongan kertas berhuruf.
Minta anak menyusun huruf menjadi kata yang dikenal, seperti “buku”, “bola”, atau “mama”.
Kegiatan ini bisa dikombinasikan dengan gambar untuk memperkuat asosiasi antara kata dan makna.
Referensi:
Depdiknas (2023). Modul Literasi Dasar untuk PAUD.
Q084. Apa contoh kata sederhana yang bisa digunakan untuk latihan menyusun huruf?
A: Contoh kata mudah untuk latihan:
- ibu
- buku
- bola
- nasi
- susu
- kaki
Kata-kata tersebut memiliki pola konsonan–vokal sederhana (CV-CV) yang mudah dikenali anak usia dini.
Referensi:
Kemdikbud (2022). Kamus Mini Literasi Anak Usia Dini.
Q085. Bagaimana aktivitas spelling membantu anak belajar membaca?
A: Spelling melatih anak berpikir tentang urutan huruf dalam kata. Saat anak menyebutkan bunyi huruf satu per satu (“b–o–l–a”), mereka belajar menggabungkan bunyi menjadi kata utuh (blending sound).
Aktivitas ini meningkatkan kemampuan membaca fonetik secara alami.
Referensi:
Adams, M. J. (2020). Beginning to Read: Thinking and Learning about Print.
Q086. Apa perbedaan antara menyusun huruf dan menebak kata?
A: Menyusun huruf adalah proses mengenali dan mengatur huruf dengan benar berdasarkan bunyinya, sedangkan menebak kata hanya berdasarkan bentuk atau konteks gambar.
Anak yang menyusun huruf memahami struktur kata, bukan hanya menghafalnya.
Referensi:
Snow, C. (2019). Early Literacy Skills: Theory and Practice.
Q087. Apa manfaat mengenalkan kata yang memiliki pola huruf berulang?
A: Kata dengan pola berulang seperti “mama”, “papa”, atau “susu” memudahkan anak mengenali pola huruf dan ritme bunyi.
Pola berulang juga membantu memori anak berkembang lebih baik dalam mengenali kata baru.
Referensi:
National Association for the Education of Young Children (NAEYC, 2020). Language Development in Early Years.
Q088. Bagaimana guru PAUD bisa membuat permainan menyusun huruf yang menarik?
A: Guru dapat menggunakan:
- Papan magnetik huruf
- Permainan puzzle kata
- Aktivitas “temukan pasangan huruf”
- Lagu-lagu fonik interaktif
Dengan begitu, anak belajar sambil bermain tanpa merasa terbebani.
Referensi:
UNESCO (2022). Play-Based Literacy for Early Learners.
Q089. Bagaimana cara mengajarkan anak agar tidak salah urut saat menyusun huruf?
A: Latih anak membaca huruf dari kiri ke kanan secara konsisten.
Gunakan penanda visual (misalnya panah arah kiri–kanan) dan ulangi kata melalui kegiatan fonik (baca sambil bunyi).
Kegiatan ini melatih koordinasi visual dan persepsi arah baca yang benar.
Referensi:
Goswami, U. (2021). Cognitive Foundations of Early Reading.
Q090. Bagaimana indikator anak sudah mampu menyusun huruf menjadi kata?
A: Anak dapat:
- Mengelompokkan huruf dengan benar.
- Menyebutkan urutan huruf dengan tepat.
- Mengucapkan kata dengan bunyi yang benar.
- Mengenali arti dari kata yang disusun.
Jika empat indikator ini muncul, berarti anak sudah menguasai tahap awal literasi.
Referensi:
Kemdikbud (2024). Indikator Capaian Literasi Dasar PAUD Merdeka.
📚 Kesimpulan Tema 9:
Menyusun huruf menjadi kata adalah tahap penting dalam perkembangan literasi anak usia dini.
Melalui permainan fonik dan aktivitas spelling, anak tidak hanya belajar membaca, tetapi juga memahami struktur bunyi bahasa Indonesia secara alami dan menyenangkan.