Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
/
365 Tanya Jawab Tentang Sejarah Lengkap dan Kronologi Gerakan 30 September PKI 1965
/
Page 2
Infografik sejarah lengkap Gerakan 30 September PKI 1965: kronologi peristiwa, tokoh penting, dan fakta sejarah berdasarkan sumber valid sejarawan Indonesia.
canva.com

365 Tanya Jawab Tentang Sejarah Lengkap dan Kronologi Gerakan 30 September PKI 1965

Table of Contents

🅱️ Tema 2 – Sejarah dan Perkembangan PKI di Indonesia (Q011–Q020)

 

Quiz Sejarah PKI Indonesia: 10 Soal Pilihan Ganda (Tema 2)

 

 

Sumber Referensi:

  • Mortimer, Rex. “Indonesian Communism Under Sukarno” (1974)
  • Ricklefs, M.C. “A History of Modern Indonesia Since c.1200” (2008)
  • Hindley, Donald. “The Communist Party of Indonesia 1951-1963” (1964)
  • Arsip Nasional Republik Indonesia
  • Publikasi akademis sejarawan Indonesia (Asvi Warman Adam, dll)

Fokus: asal-usul, perkembangan ideologi, tokoh utama, pemberontakan Madiun, hingga peran organisasi massa yang berafiliasi dengan PKI menjelang 1965.

Q011. Kapan PKI pertama kali didirikan di Indonesia?

A: Partai Komunis Indonesia (PKI) pertama kali didirikan pada 23 Mei 1920 di Semarang, Jawa Tengah.

Awalnya, partai ini merupakan kelanjutan dari organisasi ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) yang berhaluan sosialis dan didirikan oleh kaum sosialis Belanda yang tinggal di Hindia Belanda.

PKI menjadi partai komunis pertama di Asia yang secara resmi bergabung dengan Komintern (Internasional Komunis).

Referensi:
McVey, R. T. (1965). The Rise of Indonesian Communism. Cornell University Press.

Q012. Siapa pendiri Partai Komunis Indonesia?

A: PKI didirikan oleh Semaun, Darsono, dan Alimin — tokoh-tokoh muda pergerakan buruh yang terinspirasi oleh ideologi Marxisme.

Semaun menjadi ketua pertama PKI, sementara Darsono aktif di bidang propaganda dan Alimin menjadi penghubung dengan Komintern di luar negeri.

Referensi:
Ricklefs, M. C. (2008). A History of Modern Indonesia Since c.1200. Stanford University Press.

Q013. Bagaimana peristiwa Pemberontakan PKI Madiun 1948?

A: Pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948, dipimpin oleh Musso setelah ia kembali dari Moskow.

PKI berupaya mengambil alih kekuasaan di wilayah Madiun dan membentuk pemerintahan tandingan.

Pemerintah Republik Indonesia di bawah Sukarno-Hatta menolak gerakan tersebut dan memerintahkan TNI untuk menumpasnya.

Dalam waktu singkat, pemberontakan berhasil ditumpas.

Musso tewas, dan banyak kader PKI ditangkap atau dibunuh.

Referensi:
Crouch, H. (1988). The Army and Politics in Indonesia. Cornell University Press.

Q014. Siapa D.N. Aidit dan bagaimana perannya dalam PKI?

A: Dipa Nusantara Aidit atau D.N. Aidit adalah tokoh sentral kebangkitan PKI setelah 1948.

Ia menjadi Ketua CC (Central Committee) PKI sejak awal 1950-an.

Aidit dikenal sebagai orator ulung dan organisator ulung yang berhasil membangun PKI menjadi partai besar dengan strategi politik parlementer, agitasi massa, dan penyusupan di berbagai sektor sosial.

Referensi:
Mortimer, R. (1974). Indonesian Communism under Sukarno. Cornell University Press.

Q015. Bagaimana PKI bangkit kembali setelah peristiwa Madiun 1948?

A: Setelah pemberontakan Madiun gagal, PKI dibubarkan, namun para kader muda seperti D.N. Aidit, M.H. Lukman, dan Njoto berhasil menghidupkan kembali partai pada awal 1950-an.

Mereka mengubah strategi dari perjuangan bersenjata menjadi perjuangan politik melalui pemilu, serikat buruh, dan organisasi massa.

PKI fokus pada isu-isu rakyat kecil: tanah, upah buruh, dan anti-imperialisme.

Referensi:
Feith, H. (1962). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Cornell University Press.

Q016. Apa strategi politik PKI dalam Pemilu 1955?

A: Dalam Pemilu 1955, PKI menggunakan strategi kampanye “politik rakyat”, dengan fokus pada isu keadilan sosial, anti-feodalisme, dan kemandirian nasional.

PKI menampilkan diri sebagai partai pembela kaum tani dan buruh.

Hasilnya, PKI meraih 6,3 juta suara (16,4%), menempati peringkat keempat nasional, membuktikan kekuatannya secara legal dan demokratis.

Referensi:
Feith, H. (1957). The Indonesian Election of 1955. Modern Indonesia Project, Cornell University.

Q017. Bagaimana PKI menjadi partai terbesar ketiga pada tahun 1960-an?

A: Pada awal 1960-an, PKI berkembang pesat berkat kemampuan mobilisasi massa, propaganda, dan dukungan Sukarno dalam konsep Nasakom.

Keanggotaannya meluas hingga jutaan orang, dan organisasi sayapnya aktif di bidang buruh, tani, pemuda, perempuan, dan kebudayaan.

Dengan strategi politik moderat dan loyalitas terhadap Sukarno, PKI menjadi partai terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan China.

Referensi:
McVey, R. T. (1965). The Rise of Indonesian Communism. Cornell University Press.

Q018. Apa hubungan PKI dengan Uni Soviet dan Tiongkok?

A: PKI memiliki hubungan ideologis dan politik dengan Uni Soviet dan Tiongkok (RRT) sebagai sesama negara komunis.

Hubungan dengan Uni Soviet bersifat ideologis formal, sementara dengan Tiongkok lebih bersifat inspiratif dan strategis.

Aidit kerap melakukan kunjungan diplomatik ke Beijing dan Moskow, membangun citra PKI sebagai bagian dari gerakan komunis internasional.

Referensi:
Mortimer, R. (1974). Indonesian Communism under Sukarno. Cornell University Press.

Q019. Bagaimana struktur organisasi PKI sebelum 1965?

A: PKI memiliki struktur hierarkis yang ketat:

  • Komite Sentral (CC PKI) dipimpin oleh Aidit, Lukman, Njoto.
  • Di bawahnya terdapat komite daerah, cabang, dan ranting.
  • PKI juga memiliki organisasi sayap massa seperti SOBSI (buruh), BTI (tani), Pemuda Rakyat, Gerwani, dan LEKRA.
    Semua diatur dengan prinsip “sentralisme demokratis” – keputusan diambil terpusat dan wajib dijalankan seluruh anggota.

Referensi:
Mortimer, R. (1974). Indonesian Communism under Sukarno. Cornell University Press.

Q020. Apa peran organisasi massa bentukan PKI seperti Gerwani dan Pemuda Rakyat?

A: Organisasi massa menjadi alat penting PKI untuk menyebarkan ideologi dan menarik dukungan rakyat.

  • Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) berfokus pada emansipasi perempuan dan perlawanan terhadap feodalisme.
  • Pemuda Rakyat menjadi wadah pemuda revolusioner.
  • BTI (Barisan Tani Indonesia) mengorganisasi petani dalam isu reforma agraria.
  • LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) mempromosikan seni dan sastra berorientasi rakyat.

Referensi:
Foulcher, K. (1986). Social Commitment in Literature and the Arts: The Indonesian “Institute of People’s Culture” (LEKRA).

📚 Referensi Umum Tema 2

  1. McVey, R. T. (1965). The Rise of Indonesian Communism. Cornell University Press.
  2. Mortimer, R. (1974). Indonesian Communism under Sukarno: Ideology and Politics, 1959–1965. Cornell University Press.
  3. Feith, H. (1962). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Cornell University Press.
  4. Ricklefs, M. C. (2008). A History of Modern Indonesia Since c.1200.
  5. Foulcher, K. (1986). Social Commitment in Literature and the Arts: LEKRA.

 

Pages ( 2 of 3 ): « Previous1 2 3Next »

Informasi Post

Sumber Gambar

:

canva.com

Jenis File

:

Video

Penyunting

:

Kak Nurul Ihsan

Sumber & Kontributor

:

youtube.com/@FathurRachim

Tata Letak

:

Kak Nurul Ihsan

Durasi Video

:

4:29:05

Channel

:

Fathur Rachim
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.