Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Cut Nyak Dhien: Garda Terdepan Melawan Penjajah Belanda
Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien: Garda Terdepan Melawan Penjajah Belanda

Table of Contents

  • Berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam (Aceh).
  • Lahir 1848 di Lampadang, Kerajaan Aceh (Aceh Besar, Wilayah VI Mukim).
  • Meninggal 6 November 1908 di Sumedang, Jawa Barat.
  • Meninggal di usia 60 tahun.
  • Dimakamkan di Sukajaya, Sumedang.
  • Pemimpin Gerilya Aceh yang berperang melawan Pasukan Kolonial Belanda pada masa perang Aceh (1873- 1904).
  • Istri Teuku Umar (juga Pahlawan Nasional).
  • Cut Nyak Dien merupakan tokoh yang memegang peranan penting bagi Masyarakat Aceh baik di bidang politik maupun bidang lainnya.
  • Ia menjadi garda terdepan dalam perang melawan Belanda.
  • Beliau tangkas, tangguh, dan gigih dalam memperjuangkan tanah air, bangsa, dan agama dari tangan Belanda.
  • Perang Aceh-Belanda yang meletus tahun 1873, bagi Aceh, perang itu adalah perang mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan.
  • Sedangkan bagi Belanda perang itu untuk memperluas wilayah jajahannya.
  • Bersama-sama dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dien menyusun strategi perjuangan.
  • Ia membangkitkan semangat penduduk VI Mukim agar mereka berjuang mempertahankan daerah mereka dari serangan Belanda.
  • Ia meninggal dunia di Sumedang pada tanggal 6 November 1908 sebagai tawanan Pemerintah Hindia-Belanda setelah bertahun-tahun lamanya berjuang menentang penjajahan Belanda, khususya di daerah Aceh.

 

Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien garda terdepan melawan penjajah Belanda. (Gambar: derektorat2krs.kemsos.go.id)

 

Sumber dan Kontributor

Informasi Post

Bahasa

:

field_6213439005972
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn

Menuju 1 Juta Kuis

Free Online

2025 - 2045

0.001.075

GERAKAN INDONESIA PINTAR

💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.