Sepeninggal Nabi Yunus, penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda datangnya siksa dari Allah.
Mereka melihat udara di sekitar Ninawa semakin menggelap, binatang-binatang peliharaan mereka tampak gelisah.
Angin bertiup kencang dan bergemuruh dengan menakutkan.
Dalam keadaan panik, mereka baru sadar ternyata ucapan Nabi Yunus itu benar.
Mereka segera bertobat dan memohon ampun atas segala perbuatan mereka.
Mereka memohon agar dihindarkan dari siksa yang mengancam mereka.
Mereka menyesali sikap kasar mereka terhadap Nabi Yunus.
Untuk menebus dosa, mereka beramai-ramai pergi ke bukit-bukit dan padang pasir sambil menangis dan memohon ampun.
Mereka juga memisahkan induk-induk binatang dari anaknya sehingga induknya seolah-olah ikut memohon keselamatan.
Allah pun mendengarkan doa dan penyesalan mereka.
Allah pun mengampuni dosa-dosa mereka.
Kota menjadi terang benderang kembali, wajah-wajah kembali berseri-seri, binatang-binatang ternak pun kembali tenang.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dengan hati gembira.
Tidak lupa mereka bersyukur kepada Allah.
Mereka bertanya-tanya di manakah keberadaan Nabi Yunus.
Mereka sangat mengharapkan Nabi Yunus kembali ke Ninawa untuk membimbing mereka. ***
Pesan kisah:
Jika melakukan kesalahan, segera bertobat kepada Allah.
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: 52 Kisah Teladan dalam Alquran
- Naskah: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Uci Ahmad Sanusi
- Penerbit: Smartbook
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Semua konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak/dishare/didownload/dikomersialkan/dicetak/dipublikasikan ulang dalam bentuk apa pun, tanpa izin tertulis dari penerbit dan admin elibrary.id.