Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Aku Cinta Rasul: Nabi Isa As, Bayi yang Pandai Bicara (120)

Aku Cinta Rasul: Nabi Isa As, Bayi yang Pandai Bicara (120)

Table of Contents

Beberapa bulan berikutnya, Mariam pun hamil.

Karena takut menimbulkan fitnah, Mariam pergi mengasingkan diri.

Di tempat yang sepi itu, Mariam melahirkan bayinya tanpa bantuan seorang pun.

Lalu ia kembali ke Palestina dengan membawa bayi laki-laki yang diberi nama Isa Al-Masih.

“Mariam, bagaimana mungkin engkau hamil tanpa menikah?” para penduduk keheranan sambil mengerubungi Mariam dan bayinya.

Namun sesuai petunjuk Allah, Mariam hanya membisu tak bicara.

Akhirnya sang bayi berbicara, “Aku ini hamba Allah. Dia memberiku kitab Injil dan menjadikanku nabi. Dia juga memerintahkanku shalat, zakat, dan berbakti kepada ibu.”

Kabar itu menyebar ke seluruh negeri.

Nabi Isa kecil menjadi kebanggaan bagi kaumnya dan kehidupan mereka sangat dihargai Bani Israel.

Nabi Isa tumbuh hingga dewasa tanpa ada gangguan sedikit pun.

Allah melindungi Nabi Isa dari kezaliman dan menjaga Mariam dalam kesucian.

Sumber dan Kontributor

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.

Informasi Post

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.