Suatu ketika, Nabi Zakaria datang menjenguk Mariam.
Pada saat itu, Nabi Zakaria tidak memiliki makanan sedikit pun.
Tapi, alangkah terkejutnya.
Nabi Zakaria dan istrinya melihat makanan yang lezat di kamar Mariam.
“Wahai, anakku. Siapa yang memberi semua ini?” tanya Nabi Zakaria penuh selidik.
“Paman, makanan ini adalah pemberian Allah,” jawab Mariam santun.
“Betapa besar karunia Allah untukmu,” Nabi Zakaria terkesima.
Allah dapat menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Nabi Zakaria teringat sesuatu yang belum dimilikinya selama ini.
Ia belum memiliki seorang putra hingga masa tuanya.
Lalu, Nabi Zakaria pergi ke atas bukit, dan berdo’a dengan khusuk kepada Allah yang diabadikan di dalam Al-Quran.
“Ya Allah, sesungguhnya tulangku lemah dan kepalaku telah beruban. Aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadamu. Sesungguhnya aku khawatir terhadap penerusku bila aku meninggal nanti, maka berilah aku seorang putra.”
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Aku Cinta Rasul: Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul
- Penulis: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Aep Saepudin
- Penerbit: Pustaka Ilham
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.