Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

smartkids

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (60)

Lalu Iblis meniupkan penyakit yang parah kepada Nabi Ayyub. Penyakit yang amat susah diobati. “Hahaha! Kali ini kesabarannya pasti habis.” Iblis mengolok-olok Nabi Ayyub. Bertahun-tahun Nabi Ayyub menderita penyakit itu. Tetangga dan kaumnya yang dulu amat memujanya diam-diam pergi meninggalkan Nabi Ayyub. Tidak ada yang peduli. Namun meski begitu, tak sedikit pun Nabi Ayyub mengeluh […]

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (60) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (59)

Melihat keteguhan Nabi Ayyub, amarah Iblis memuncak. Ia berniat membunuh keluarga Nabi Ayyub. Iblis melihat kedua putri Nabi Ayyub di bawah bangunan megah. Dengan kejamnya, Iblis merobohkan tiang-tiang penyangga gedung itu. Kedua putri Nabi Ayyub meninggal seketika tertimpa reruntuhan gedung itu. “Lihat Ayyub, Allah melaknatmu. Allah mencabut nyawa anakmu dengan pedih,” ejek Iblis puas. “Harta

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (59) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (58)

Lalu ia menghadap Allah untuk menguji Nabi Ayyub. “Ya Allah, aku meminta izin kepada-Mu. Aku ingin menggoda Ayyub di luar batas kemampuan manusia,” ucap Iblis penuh kebencian. “Silakan jika engkau bisa menggodanya. Ayyub hambaku yang amat ikhlas.” Allah mengijinkan Iblis. Ancaman pertama Iblis adalah memusnahkan segala kekayaan Nabi Ayyub. Semua binatang peternakannya mati seketika. Lumbung

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (58) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (57)

Di dunia ini pernah hidup orang yang sangat tabah dan ikhlas, namanya Nabi Ayyub. Ia keturunan Nabi Ishaq. Allah memberi kekayaan dan kecerdasan kepada Nabi Ayyub. Meskipun beliau banyak diberi kelebihan oleh Allah, namun Nabi Ayyub tidak sombong dan sangat dermawan. Bahkan ia tidak pernah mengeluh kepada Allah. Iblis sangat geram melihat keteguhan hati Nabi

Aku Cinta Rasul: Nabi Ayub As, Nabi yang Penyabar dan Ikhlas (57) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (56)

Nabi Yusuf mengenali mereka, tapi mereka tak mengenali Nabi Yusuf. “Di mana keluarga kalian lainnya?” tanya Nabi Yusuf. “Adik kami ada di rumah. Dia menjaga ayah kami yang sudah renta dan buta,” jawab mereka. “Kalau begitu, usapkan selendang ini ke mata ayah kalian. Nanti ajaklah semua keluarga kalian ke sini,” perintah Nabi Yusuf. Setelah tiba

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (56) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (55)

Raja sangat puas dengan jawaban Nabi Yusuf. Lalu diangkatlah Nabi Yusuf menjadi bendahara kerajaan. Tujuh tahun berikutnya, apa yang diramalkan Nabi Yusuf terbukti. Selama tujuh tahun rakyat Mesir dilanda kekeringan. Namun semua rakyat bisa terhindar dari bencana kelaparan, karena persediaan makanan di kerajaan cukup berlimpah. Di antara rakyat yang meminta makanan itu datanglah kesepuluh kakak

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (55) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (54)

“Jika baju yang sobek di bagian belakang, maka Zulaikha yang salah.” Akhirnya, Allah melindungi Nabi Yusuf. Zulaikha terbukti bersalah. Namun Nabi Yusuf tetap dipenjara untuk menyelamatkan nama baik Qithfir. Nabi Yusuf ikhlas dipenjara daripada wajah tampannya mendatangkan fitnah. Saat di penjara itulah Allah mengangkat Nabi Yusuf menjadi nabi. Suatu malam, raja bermimpi aneh. Lalu ia

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (54) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (53)

Suatu hari, Zulaikha datang menggoda Nabi Yusuf, “Kemarilah Yusuf, jangan takut.” Zulaikha wanita yang cantik jelita, namun Nabi Yusuf tetap menjaga kehormatannya. “Demi Allah. Aku takut kepada Allah. Aku tidak mungkin mengkhianati tuan Qithfir,” jawab Nabi Yusuf dengan rendah hati. Zulaikha tetap memaksa Nabi Yusuf. Zulaika mengejarnya hingga baju belakang Nabi Yusuf sobek. Kejadian itu

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (53) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (52)

Sesuai yang direncanakan, kesepuluh kakak Nabi Yusuf mengajaknya berlomba lari. Ketika sampai di suatu tempat yang jauh, mereka membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur. “Dia tidak akan mati. Nanti akan ada kafilah yang menemukannya,” ujar Yahudza kepada kakak-kakaknya. Sesampainya di rumah, mereka menemui Nabi Ya’kub. Mereka mengatakan bahwa Nabi Yusuf telah dimakan serigala. Betapa sedih

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (52) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (51)

Suatu ketika Nabi Yusuf kecil bermimpi tentang sujudnya matahari, bulan, dan sebelas bintang padanya. Nabi Yusuf sangat bingung. Lalu ia menceritakan hal itu kepada ayahnya. “Jangan ceritakan mimpimu kepada kakakmu,” jelas Nabi Ya’kub. “Nanti mereka mencelakaimu. Engkau akan menjadi manusia yang istimewa,” tambah Nabi Ya’kub kepada Nabi Yusuf. Setelah Bunda Rahiel wafat, Nabi Ya’kub bertambah

Aku Cinta Rasul: Nabi Yusuf As, Tunduknya Bulan, Matahari, dan 11 Bintang (51) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (50)

Sesuai janji Allah, dari istri-istrinya, Nabi Yakub dikarunia banyak keturunan. Dari Bunda Rahiel, lahir Nabi Yusuf dan adiknya Bunyamin. Sementara dari istri Nabi Ya’kub lainnya, lahir 10 orang putra. Yaitu Raubil, Lawwa, Yahudza, Aisakhar, Syam’un, Zebulon, Jaad, Asyir, Daan, dan Naftalia. Betapa bahagianya Nabi Ya’kub. Dari anak cucu Nabi Ya’kub tersebut, kemudian lahir suatu kaum

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (50) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (49)

“Wahai Ya’kub, engkau sudah pantas untuk menikah. Mana di antara putriku yang ingin engkau nikahi. Layya atau Rahiel?” suatu ketika Paman Laban menanyai Nabi Ya’kub. “Aku pilih Rahiel,” jawab Nabi Ya’kub. Tetapi, akhirnya Nabi Ya’kub dinikahkan dengan kedua putri Paman Laban dalam waktu yang berbeda dengan syarat menggembalakan domba selama 7 tahun. Di tengah pernikahannya,

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (49) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (49)

Dalam mimpi itu Allah berpesan, “Wahai Ya’kub. Sesungguhnya Aku akan memberimu berkah. Engkau akan memiliki keturunan yang banyak, yang akan menguasai bumi.” Nabi Ya’kub langsung terbangun, “Apakah mimpi tadi isyarat dari Allah tentang masa depanku?” Tak lama kemudian, Nabi Ya’kub pun sampai di tempat tujuan. Keluarga Paman Laban sangat bahagia menyambut kedatangan Nabi Ya’kub. Paman

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (49) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (48)

Sebelum wafat, Nabi Ishak berpesan kepada Nabi Ya’kub untuk pergi ke tempat Paman Laban di Babilonia. Paman Laban adalah saudara kandung Nabi Ishak yang baik hati dan sangat dermawan. Nabi Ya’kub pun pergi dari Palestina menuju Babilonia. Di tengah perjalanan, ia tertidur dan bermimpi melihat banyak malaikat turun ke bumi memuji Allah. *** Sumber dan

Aku Cinta Rasul: Nabi Ya’kub As, Ayah dari Bani Israil (48) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (47)

Allah telah mencukupkan penderitaannya yang panjang. Allah telah mengijinkan Nabi Ishak untuk menikmati hasil perjuangannya yang panjang di jalan Allah. Setelah Nabi Ishak mendoakan Ya’kub, dengan sangat lembut Malaikat Izrail mencabut nyawanya. ***   Sumber dan Kontributor Judul Buku: Aku Cinta Rasul: Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul Penulis: Kak Nurul Ihsan Ilustrasi: Aep Saepudin

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (47) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (46)

Lalu Nabi Ibrahim menikahkan Nabi Ishak dengan Rifqah, seorang wanita salehah anak dari Bitauel bin Nahur, saudara kandung Nabi Ibrahim. Dakwah Nabi Ishak sangat gigih dan panjang. Beliau tidak kenal lelah untuk mempersaudarakan umat manusia. Tidak pernah putus asa untuk mengajak manusia menjauhi berhala. Tidak pernah mengeluh meski dimusuhi kaum ingkar. Menjelang usia ke 80

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (46) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (45)

“Wahai Ishak, aku rasa ilmumu sudah cukup untuk berjuang di jalan Allah,” kata Nabi Ibrahim. “Aku sudah tua. Aku ingin berbagi tugas denganmu,” jelas Nabi Ibrahim. “Aku ingin engkau berdakwah di daerah Kan’an dan Sam,” tambah Nabi Ibrahim suatu ketika. Nabi Ishak pun dengan ikhlas menerima tanggung jawab baru untuk berdakwah di Kan’an dan Sam.

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (45) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (44)

Nabi Ishak tumbuh menjadi anak yang saleh, sehat, dan penyayang sesama. Ia sangat rajin membantu kedua orang tuanya. Tanpa disuruh ia selalu memberi minum unta, mencari kayu bakar, dan menimba air untuk keperluan sehari-hari. “Wahai Ishak mari kita mengunjungi penduduk Palestina,” ajak Nabi Ibrahim. Setelah dewasa Nabi Ishak sering diajak Nabi Ibrahim berdakwah di Palestina.

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (44) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (43)

“Seorang bayi laki-laki akan lahir dari rahim Sarah, istri pertamamu. Kelak ia akan menjadi nabi yang bijaksana. Janji Allah Mahabenar. Akhirnya Bunda Sarah mengandung meski pun sudah lanjut usia. Dan pada tahun itu pula, Bunda Sarah melahirkan Nabi Ishak. Sebuah mukjizat dari Allah. Lalu dengan bercucuran air mata Nabi Ibrahim berdoa, “Ya Allah, jadikanlah aku

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (43) Read More »

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (42)

Setelah mengantar Bunda Hajar ke tanah tandus, Nabi Ibrahim pulang ke Palestina dengan sedih. Ia harus berpisah dengan Nabi Ismail, putra kesayangannya. Beberapa saat kemudian datanglah dua orang pemuda tampan. Nabi Ibrahim menyuguhi mereka dengan daging dan makanan yang lezat, tetapi mereka tidak mau memakannya meski pun sudah Nabi Ibrahim persilakan. “Maaf siapa gerangan kalian?”

Aku Cinta Rasul: Nabi Ishak As, Pembawa Kabar Gembira (42) Read More »

Page 15 of 44
1 13 14 15 16 17 44
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!