Beberapa bulan berikutnya, Mariam pun hamil.
Karena takut menimbulkan fitnah, Mariam pergi mengasingkan diri.
Di tempat yang sepi itu, Mariam melahirkan bayinya tanpa bantuan seorang pun.
Lalu ia kembali ke Palestina dengan membawa bayi laki-laki yang diberi nama Isa Al-Masih.
“Mariam, bagaimana mungkin engkau hamil tanpa menikah?” para penduduk keheranan sambil mengerubungi Mariam dan bayinya.
Namun sesuai petunjuk Allah, Mariam hanya membisu tak bicara.
Akhirnya sang bayi berbicara, “Aku ini hamba Allah. Dia memberiku kitab Injil dan menjadikanku nabi. Dia juga memerintahkanku shalat, zakat, dan berbakti kepada ibu.”
Kabar itu menyebar ke seluruh negeri.
Nabi Isa kecil menjadi kebanggaan bagi kaumnya dan kehidupan mereka sangat dihargai Bani Israel.
Nabi Isa tumbuh hingga dewasa tanpa ada gangguan sedikit pun.
Allah melindungi Nabi Isa dari kezaliman dan menjaga Mariam dalam kesucian.
Sumber dan Kontributor
- Judul Buku: Aku Cinta Rasul: Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul
- Penulis: Kak Nurul Ihsan
- Ilustrasi: Aep Saepudin
- Penerbit: Pustaka Ilham
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.